RIAU BOOK- Ratusan mahasiswa akhirnya tidak sabar lagi menunggu beasiswa yang tak kunjung cair dan tidak mendapatkan kepastian kapan pencairan, sehingga dari berbagai kampus mahasiswa berkumpul di Kota Selatpanjang, Senin (30/5) di Jalan Pramuka Selatpanjang.
Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Meranti Menggugat (AM 3) se-Indonesia memulai aksi dengan berjalan dari Jalan Pramuka ke depan Kantor Bupati, Jalan Dorak Selatpanjang. Setelah tiba di depan pagar Kantor Bupati mahasiswa menyampaikan berbagai orasi.
Setelah melakukan orasi, Wakil Bupati (Wabup), Drs Said Hasyim, didampingi Wakil Ketua DPRD, Muzamil, Kapolres AKBP Asep Iskandar, dan Forkopimda Kepulauan Meranti. Pada saat itu mahasiswa meminta agar bisa masuk ke halaman Kantor Bupati.
Mahasiswa menginginkan pemerintah kabupaten dapat menunaikan janji mereka. Pasalnya pada awal 2015 lalu, Pemkab Meranti menjanjikan kepada mahasiswa dalam pertemuan audiensi akan menyalurkan beasiswa pada Maret sampai April.
"Kami mempertanyakan janji pemerintah kepada kami. Kami mau beasiswa kami dibayarkan segera," kata Koordinator aksi, Zuriyadi Fahmi.
Mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Riau itu meminta pemerintah menyampaikan alasan kenapa belum bisa menyalurkan beasiswa itu kepada seluruh mahasiswa yang ada, sehingga menjadi jelas dan dapat didengar oleh seluruh mahasiswa yang hadir.
"Kami ingin kepastian konkrit, bukan janji manis seperti waktu lalu. Kami juga minta nama-nama penerima beasiswa bisa diumumkan segera," kata ZFahmi.
Ditambahkan Ketua BEM AMIK, Kamarul bahwa beasiswa tersebut sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan. Sehingga biaya pendidikan menjadi lebih terjangkau.
"Kami ingin pemerintah serius dalam memperhatikan soal pendidikan anak-anak Kepulauan Meranti," sebut Kamarul.
Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ‎sempat ditinggalkan begitu saja oleh Wakil Bupati, Drs H Said Hasyim. Hal itu karena Wabup tidak ingin mahasiswa bergeser ke depan pintu masuk Kantor Bupati. Namun, mahasiswa mendesak agar lebih maju lagi sampai depan pintu masuk Kantor Bupati. Wabup bersikeras dengan tidak memperbolehkannya.
Karena mahasiswa tidak mau, akhirnya sekitar pukul 10.30 WIB, Wabup beserta rombongan pergi begitu saja memasuki kantor Bupati.
Setelah ditinggalkan, ratusan mahasiswa melanjutkan orasinya dengan duduk di halaman Kantor Bupati. Mereka tetap meminta kepada Pemkab Meranti menggubris mereka.
Sekitar pukul 11.00 WIB, mahasiswa kembali berdiri dan akan maju dan memasuki Kantor Bupati, jika Wabup tidak mau menemui mereka lagi. Selangkah demi selangkah seratusan mahasiswa ini maju. Aksi mereka langsung dihadang oleh personel kepolisian dan Satpol PP yang sudah siaga.
Bentrokan bisa dihindari setelah Wabup kembali keluar dari Kantor Bupati dan menemui mahasiswa. Setelah bertemu mahasiswa Wabup mengajak mahasiswa agar tetap sabar. Karena Pemkab Meranti pasti akan menyalurkan beasiswa tersebut, jika anggaran sudah tersedia.
"Jika anggaran DBH dan DAU cair dari pusat dan masuk ke kas daerah, maka kami pasti akan mencairkan anggaran beasiswa ini. Tidak ada niat kami untuk tidak menyalurkannya," kata Said Hasyim.
Ditanya kapan pencairan tersebut, Wabup Kepulauan Meranti itu belum bisa memastikannya. Namun, diperkirakan pada Juni atau Juli.
"Katanya anggaran itu bisa cair pada Juni atau Juli. Begitu masuk ke kas daerah akan langsung kita bayarkan," tambahnya.
Ditambahkan Sekda, Drs H Iqaruddin bahwa beasiswa tersebut merupakan beasiswa 2016. Sedangkan penerima beasiswa yang sudah diverifikasi merupakan data 2015 lalu.
"Tidak mungkin beasiswa dibayarkan dua kali dalam setahun. Karena tahun lalu tidak bisa dibayarkan, maka pembayarannya dilakukan tahun ini. Namun, tetap ini merupakan beasiswa tahun 2016," jelas Iqaruddin.(RB)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…