Riau Book - Kenaikan biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai PP Nomor 60 tahun 2016 untuk kendaraan bermotor menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

Namun menurut Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda, masyarakat banyak salah persepsi terkait kenaikan PNBP tersebut. Kebanyakan masyarakat menyangka kenaikan tersebut juga berarti kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Menurut Zulanda, perlu diketahui komponen pembiayaan pajak kendaraan ada itu ada tiga.

Yang pertama BPKB, STNK, TNKB, STCK dan mutasi keluar serta stiker pengesahan. Semua hal tersebut dipungut oleh bendahara penerimaan kepolisian.

Kedua, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Pajak ini ditetapkan dan dipungut oleh Dinas Pendapatan Daerah.

Ketiga SWDKLLAJ atau biasa disebut asuransi wajib kendaraan bermotor, ini dipungut oleh Petugas Jasa Raharja.

Ia menambahkan, secara teknis untuk memudahkan dan mempersingkat rentang prosedur birokrasi pelayanan maka nantinya tanggal 6 Januari 2016 akan dipungut di satu kasir.

"Yang perlu diketahui saat ini kenaikan PNBP sesuai PP No. 60 tahun 2016 kenaikan yang terjadi pada sisi kepolisian," kata Zulanda di Pekanbaru, Kamis (5/1/2017).

Simulasinya ketika seseorang pengesahan 1 tahun maka dia akan dikenakan PNBP sebanyak 25 ribu untuk roda 2 dan 50 ribu untuk roda 4.

Apabila Wajib Pajak tersebut memperpanjang STNK 5 tahun maka yang dulu sesuai PP No. 50 tahun 2010 ditarik untuk R2 (50 ribu STNK 30 ribu TNKB) sekarang PP 60 2016 ditarik menjadi ( 100 ribu STNK dan 60 ribu TNKB ) jadi hanya kenaikan 80 ribu.

Sedangkan R4 atau lebih yg dalam PP sebelumnya (75 ribu STNK dan 50 ribu TNK) dalam PP baru menjadi (200 ribu STNK 100 ribu TNKB ) jadi selisih kenaikan hanya 175 ribu saja. Kenaikan ini hanya khusus di bagian Polri bukan dikali dua atau tiga secara keseluruhan dengan PKB dan SWDKLLAJ. (RB/habir)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau