Ikan Toman atau Giant Snakehead dengan nama latin Channa Micropeltes adalah jenis ikan buas air tawar. Termasuk dalam suku ikan gabus (channidae) yang memiliki bentuk tubuh yang besar bisa mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies terbesar dalam sukunya.
Karakteristik
Bentuk kepalanya yang mirip kepala ular membuat ikan ini juga diberi julukan Giant Snakehead. Ikan toman adalah salah satu predator air tawar dan menempati urutan mata rantai teratas.
Ikan ini termasuk jenis ikan yang ganas dengan pola mencari makan dengan berburu ikan-ikan kecil di perairan air tawar. Ikan ini mempunyai tenaga yang sangat kuat, gigi yang sangat tajam dan menjadi incaran buat para pemancing karena sensasi strike dan tarikannya luar biasa.
Habitat/Spot
Untuk mendapatkan ikan Toman langkah pertama yang penting untuk diperhatikan adalah mengenali habitat hidupnya. Ikan Toman biasanya hidup di air yang cenderung tenang (tidak berarus) dan dengan kondisi air yang agak hitam/coklat, air ini biasanya dihasilkan oleh kondisi sungainya yang berlumpur dan dasar tanah gambut.
Karena Riau banyak terdapat air yang cenderung tenang, tak pelak di Bumi Lancang Kuning terdapat banyak lokasi yang dihuni ikan jenis ini. Seperti di Danau PLTA Koto Panjang yang terbentuk dari genangan air disebabkan oleh adanya Dam PLTA dengan luas area lebih dari 12.000 hektare.
Salah satu habitat lainnya adalah berada di Sungai Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan. Lokasi aliran Sungai Tesso Nilo sampai ke hulu yang masuk kawasan Cagar Biosfir dan Hutan Lindung juga menjadi tempat habitat ikan jenis ini.
Tak pelak, kedua lokasi di atas selalu menjadi target berburu bagi para angler tidak hanya yang berasal dari Riau sendiri tetapi juga dari luar Riau bahkan angler mancanegara.
Teknik Memancing
Ada beberapa cara dan metode dalam memancing ikan Toman.
1. Teknik Dasaran
Tekhnik ini sudah umum dilakukan oleh pemancing dan para nelayan dari zaman dahulu dengan memakai alat pancing yang kuat memakai sling baja sebagai penyambung senar dengan ukuran kira-kira setengah meter dan disambungkan ke mata pancing.
Sling baja ini berguna untuk mengantisipasi agar senar tidak putus kena gigitan ikan toman yang terkenal dengan giginya yang tajam.
Umpan yang dipakai biasanya ikan hidup seperti ikan lele, atau daging ayam segar yang sudah dipotong potong.
Angler Usman Efendi di spot Danau PLTA Koto Panjang.
2. Teknik Casting
Tekhnik memancing ikan toman bisa juga dengan teknik casting, yaitu cara memancing dengan memakai umpan mainan (palsu) dengan target di permukaan air, bentuk umpan (lure) mirip ikan (minnow), mirip katak (junkfrogg/softrogg) atau jenis umpan (lure) yang bergerak liar dan bersuara (berisik) seperti Slashbait, buzzbait atau spinner utk jenis umpan dengan kedalaman setengah sampai satu meter.
Untuk teknik casting dengan umpan (lure) mainan, para pemancing (angler) biasanya memakai beberapa cara yaitu :
a. Teknik Blankcast
Tekhnik ini dilakukan dengan melempar umpan (lure) ke tempat-tempat kosong (blank) secara terus menerus dengan memperkirakan bahwa ikan toman tersebut sedang bersembunyi di dasar spot, arah lemparan lure biasanya ke dekat semak-semak, ranting/kayu yang terendam dan di area pinggir cekungan danau atau sungai.
Biasanya jika ada ikan toman di areal tersebut, umpan (lure) langsung disambarnya dan sensasi strike plus perlawanan ikan inilah yang menjadi impian setiap angler. Umpan (lure) yang dipergunakan biasanya yang bersuara/berisik seperti slashbait atau buzzbait.
b. Teknik Sightcast/tenggakan
Teknik ini dilakukan dengan menunggu ikan toman tersebut muncul ke permukaan air untuk menghirup udara ( nenggak), di saat ikan tersebut muncul umpan (lure) dilempar.
Umpan (lure) yang dipergunakan biasanya minnow atau spinner dengan kedalaman dan kecepatan yang terukur saat retrieve.
Angler Ratanuson di spot hulu Sungai Tesso Nilo.
Perangkat
Perangkat pancing yang digunakan untuk memancing ikan Toman ini menggunakan perangkat yang cukup kuat (medium heavy) atau sedang dengan pertimbangan bahwa ikan ini tarikannya luar biasa.
Untuk perangkat mancing teknik dasaran biasanya menggunakkan reel dengan seri 3000 ke atas, Rod 20 Lbs ke atas, senar biasanya yang digunakan berbahan dasar serat atau sering disebut benang PE dengan reng PE 4 ke atas (PE 4 diperkirakan rata-rata 25 lbs = kira-kira kekuatan benangnya 12 Kg).
Khusus untuk spot Danau PLTA Koto Panjang, penulis pernah memakai teknik dasaran menggunakan PE 8 (75 lbs )dan pernah putus.
Perangkat pancing dengan teknik casting bisa menggukan reel spinning atau menggunakan perangkat khusus casting BC (Bait Casting).
Untuk merek, jenis, model dan kekuatan serta kecepatannya (rectrieve)-nya bisa di-search di google sesuai selera dan budget dana.
Demikian, selamat mencoba...
Oleh: Arun Kwok
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
Ultimatum Virus Akalbudi
Oleh Chaidir (Ketum FKPMR) TAHUN 1445 Hijriyah tenggelam dalam tidurnya yang abadi. Selamanya akan berada dalam…