RIAUBOOK.COM - Siapa sih yang tak kenal dengan file berformat MP3. Setiap penggemar musik tentu sangat familiar dengan format yang bisa dikatakan menjadi salah satu pelopor era musik digital.
Namun, sebagaimana perkembangan teknologi pada umumnya. MP3 harus menerima kenyataan lahirnya generasi terbaru dan memasuki masa paripurna. Dilansir laman Telegraph, setelah hampir dua dekade setelah MP3 lahir, The Fraunhofer Institute of Integrated Circuits lembaga riset asal Jerman, yang menaungi pendanaan pengembangan MP3 menghentikan pendanaan lisensinya.
The Fraunhofer menyebut MP3 tetap menjadi format audio terpopuler di dunia. Namun, menurutnya akan ada pengganti MP3 yang lebih efektif dengan teknologi tingkat lanjut.
Kebanyakan perangkat modern saat ini memakai format seperti advanced audio coding (AAC). Saat ini AAC menjadi format utama untuk file digital, seperti iTunes dan YouTube.
Kabarnya, standar format audio baru yang lebih hemat memori dan mendukung audio 3D tengah dikembangkan
"Format tersebut pasti bisa mendukung banyak fitur dengan kualitas audio lebih baik, tetapi bitrate lebih rendah daripada MP3," ujar pihak The Fraunhofer.
Sekedar mengingatkan, MP3 pertama kali dikembangkan pada 1980-1990 dan menjadi format audio paling umum dan berkembang menjadi standar musik yang diunduh secara online. Berkat MP3, pemutar musik digital seperti iPod mendulang kesuksesan di dunia. iPod yang dirilis pada 2001, terjual jutaan unit.
Jika merujuk dari informasi yang didapat, bisa dikatakan era MP3 sudah berakhir. Akan tetapi, meski bisa dikatakan sudah berakhir, bukan berarti semua file musuk berformat MP3 tidak bisa lagi dimainkan. Dari data yang berhasil dihimpun, pelanggan tetap bisa memutar berbagai koleksi musik berformat MP3 (sel)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…