RIAUBOOK.COM - Ketua DPRD Kepulauan Meranti Fauzi Hasan SE meminta kepada Top Management perusahaan pemegang izin HTI di Meranti, termasuk PT Sumatera Riang Lestari (SRL) agar berkenan datang menghadiri pertemuan yang yang akan digelar DPRD pada hari Selasa (30/5/2017).
Ha itu sebagai tindak lanjut pertemuan yang sudah diadakan sebelumnya yakni 23 Mei 2017 lalu. Apalagi, masyarakat maupun pemerintah daerah juga kalangan anggota dewan ingin mendengar langsung penjelasan dari pihak terkait dalam ekspos realisasi pelaksanaan pembangunan tanaman kehidupan itu.
"Kita senantiasa di desak masyarakat dari keempat kecamatan yang memiliki perusahaan pemegang izin HTI yang ada. Seperti PT RAPP yang beroperasi di Pulau Padang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Merbau dan Tasik Putripuyu," ujar Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Fauzi Hasan, didampingi Wakil Ketua Muzamil, Senin (29/05/2017).
Sedangkan PT SRL beroperasi di Pulau Rangsang yang berlokasi di Kecamatan Rangsang. Demikian juga PT National Sago Prima (NSP) yang memiliki konsesi HTI Sagu di Pulau Tebingtinggi yakni di Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Fauzi menyebutkan, kewajiban perusahaan untuk membangun tanaman kehidupan bagi masyarakat sekitar adalah ketentuan hukum. Bukan dibuat begitu saja, namun aturannya jelas bagi setiap perusahaan yang mengelola izin bidang kehutanan.
Sama halnya dengan pemberian dana CD (community deflopment) maupun CSR ( community sosial responsibility), ditentukan dari persentase keuntungan perusahaan setiap tahunnya.
"Jadi ketentuan itu bukan diminta pemerintah daerah, atapun masyarakat sekitar, namun semua itu sudah ada aturan hukum yang wajib dilaksanakan perusahaan," terang Fauzi.
Ditambahkan Muzamil, terkait jenis tanaman apa yang akan dilakukan oleh perusahaan, tergantung atas kesepakatan dengan masyarakat sekitar.
Sehingga kita dengar seperti di permintaan masyarakat di Pulau Padang meminta agar PT RAPP melakukan penanaman karet.
Sementara di Tebingtinggi Timur oleh PT NSP, akan memberikan tanaman sagu bagi masyarakat. Juga di Rangsang, masyarakat berharap sesuai kesepakatan meminta agar ditanami tanaman sagu maupun karet sebagian. Hanya saja, hingga sejauh ini lanjut Muzamil, janji perusahaan tersebut belum ada yang sudah clear.
Bahkan seperti PT SRL dari sejak dulu diminta dalam setiap pertemuan agar dapat memberikan kepastian, tapi nyatanya orang yang datang selalu tidak dalam posisi bisa membuat keputusan.
"Inilah harapan kita pada pertemuan kali ini, ke tiga perusahaan tersebut hendaknya dapat memberikan kepastian realisasi atau sejauh mana hasil yang sudah tercapai di lapangan hingga tahun 2017 ini. Dan kita juga siap melakukan peninjauan apakah memang sesuai omongan dengan faktanya di lapangan," tegas Muzamil. (RB/Jos)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…