RIAUBOOK.COM - Kali ini kembali Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan, Riau, digeruduk Gerakan Pemuda Pelalawan (GPP) Kabupaten Pelalawan, Selasa (13/06/2017).
Massa pemuda dan mahasiswa yang diperkiraan puluhan orang, melakukan aksinya diduga terkait dengan tidak berfungsinya tugas pengawasan yang ada di DPRD.
Aksi yang dimulai dari taman kreatif Pangkalan Kerinci dengan melakukan jalan kaki sambil berteriak yel-yel langsunf bergerak ke gedung DPRD Pelalawan.
Aksi GPP langsung diterima 5 dari 35 anggota DPRD Pelalawan yang ada. Ke 5 anggota tersebut yakni, Baharuddin, Abdullah, Mukhlis Ali, Saniman dan Faisal.
Dalam.orasinya GPP terlihat sangat kesal dengan anggota dewan Kabupaten Pelalawan karena perjuangan warga masyarakat Pelalawan banyak yang belum selesai hingga saat ini.
"Setiap dipertanyakan alasan mereka selalu rapat pansus yang belum dapat menyelesaikan," ujar Koordinator Aksi Ade Bayo pada media saat aksi berlangsung, Rabu (14/06/2017).
Padahal menurut Ade Bayo, seharusnya putusan pansus itu bisa didapat mengingat jumlah anggota DPRD 35 orang. " makanya kita minta absensi agar diperlihatkan untuk memastikan kinerja mereka selama ini," tangtang Ade Bayo dengan semangat.
Dari selebaran yang diedarkan GPP secara umum tuntunan adalah adanya anggota DPRD Pelalawan meng back up perusahaan lalu meminta kepada Sekretariat DPRD agar memperlihatkan absensi serta mempertanyakan manfaat dinas luar (DL) anggota dewan Kabupaten Pelalawan selama ini karena cukup banyaknya masalah yang tidak juga terselesaukan begitu juga dengan banyak ranperda yang belum terselesaikan.
Diperkirakan dialog yang terbangun diantara GPP dengan pihak DPRD Pelalawan akan dilanjutkan kembali hari ini. [RB/ton].
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…