RIAUBOOK.COM - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Bachtiar menyampaikan, laporan terhadap Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan.
Laporan tersebut disampaikan Muhammad Hidayat (53) ke Polres Metro Bekasi Kota pada Minggu (2/7/2017).
"Kami masih berproses. Pada prinsipnya, penyelidik dan penyidik tetap melakukan bertahap sesuai Perkap (Peraturan Kapolri ) Nomor 14 Tahun 2012," ujar Hero saat ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (7/7/2017) kemarin.
Ia mengatakan, sampai saat ini laporan terkait video Kaesang itu masih ditindaklanjuti. Belum ada klarifikasi dari pelapor terkait laporannya ini.
Hero juga menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta keterangan sejumlah ahli.
"Kalau untuk ahli bahasa dari Universitas Jakarta, terus untuk pidananya dari Trisakti dan dari Id-SIRTII," kata Hero.
Pihak Polres Metro Bekasi Kota juga telah meminta keterangan dari pihak Kemenkominfo. Hasilnya, menurut Hero, Polres Metro Kota Bekasi akan melakukan gelar perkara kembali.
Jika tidak ditemukan unsur pidana dalam video tersebut, kata Hero, pihaknya akan menghentikan proses hukum atas laporan tersebut.
Mengenai pernyataan Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin yang mengatakan bahwa laporan tersebut tidak akan ditindaklanjuti karena tidak ditemukan unsur pidana, Hero menyampaikan bahwa pihaknya tetap memprosesnya sesuai aturan.
Pelapor harus dimintai keterangan terlebih dahulu terkait laporannya ini. "Sebenarnya (jika) pelapor bersedia dimintai keterangan, kita terbantu. Kalau tidak ditemukan (unsur pidana) akan kita hentikan," kata Hero.
Adapun Muhammad Hidayat (53) melaporkan Kaesang atas video yang diunggah pada akun YouTube Kaesang. Melalui video tersebut, Kaesang dituduh melakukan ujaran kebencian dan penodaan agama. (RB/kcm)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…