RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman melantik komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) periode 2017-2021 dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau periode 2017-2020.
Pelantikan tersebut digelar di Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu (12/7/2017) malam yang sekaligus pada kesempatan tersebut melepas kontingen kafilah STQ Provinsi Riau XXIV tahun 2017 ke Tarakan, Kalimantan Utara serta pelantikan pengurus Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Riau.
Komisioner KIP yang dilantik tersebut terdiri dari lima orang yaitu Johny Setiawan Mundung, Tatang Yudiansyah, Alnofrizal, Hasnah Gazali dan Zufra Irwan.
Sementara komisioner KPID terdiri dari tujuh orang yaitu Warsito, Asril Dharma, M Asrar Rais, Nopri Naldi, Hisam Setiawan, Widde Munadir Rosa dan Falzan Surahman.
Dalam sambutannya, Gubri berharap kepada komisioner yang dilantik, baik KIP dan KPID untuk dapat menjalankan amanah yang diberikan dengan baik.
"Saya harap dapat memberikan yang terbaik, karena ini dihasilkan melalui seleksi yang ketat di DPRD Riau," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman tersebut.
Gubri juga menyampaikan bahwa lambatnya pelantikan dua komisi ini bukan karena Pemprov Riau tidak mau melantik dan terkesan seperti tertunda, namun karena ada terganjal sejumlah aturan.
Ditambahkannya, peran KIP dan KPID sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan bangsa diera arus informasi yang begitu cepat dan dan sangat mudah diakses oleh siapa saja.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Sekda Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Ketua KONI Riau Emrizal Pakis, para Asisten dan pejabat tinggi pratama lainnya. (RB/habir)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…