RIAUBOOK.COM - Hari ini, Kamis 17 Agustus 2017 tak hanya istimewa sebagai hari jadi Republik Indonesia ke-72. Di hari ini, kelompok radikal yang selama ini bertentangan dengan NKRI menyatakan diri untuk bergabung kembali dengan Indonesia.
Panglima Tentara Pembebasan Nasional - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Yapen Timur dan sejumlah anggotanya, hari ini secara resmi bergabung kepada NKRI. Proses penyerahan diri ini akan dilakukan dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72.
"Jadi secara ininya besok kan upacara. Besok upacara 17-an. Rencananya memang besok itu baru resmi penyerahannya. Dia menyerahkan ke negara. Langsung ke Bupati yang terima," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Muhammad Aidi saat dihubungi, Rabu (16/8/2017) kemarin.
Proses penyerahan itu pun akan diterima oleh Bupati setempat. Penyerahan ini dilakukan karena TPN-OPM ingin bergabung dengan Indonesia dan mendukung pembangunan di Papua.
Masih menurut Letkol Inf Muhammad Aidi, TPN-OPM merasa ditipu oleh kelompok tertentu sehingga akhirnya menyerahkan diri kepada NKRI. TNI menilai penyerahan diri TPN-OPM itu karena pembangunan di Papua semakin maju.
"Mereka yang di dalam itu melihat luar itu semakin maju sementara kita di dalam makin menderita, nah itu yang terjadi," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Muhammad Aidi saat dihubungi, Rabu (16/8/2017).
Aidi mengatakan pemerintah dan TNI telah melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Sementara mereka yang tergabung dalam TPN-OPM itu malah hidup serba kekurangan.
"Jadi yang kita lakukan kegiatan TNI khususnya melalui kegiatan teritorial, pertanian, persawahan, pembangunan jalan, pengobatan, selama ini mereka melihat yang di hutan itu meras berjuang tapi tidak mendapatkan apa-apa," katanya.
Selain itu, TPN-OPM juga tak bisa membuktikan mengenai penjajahan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Papua seperti yang disuarakan mereka selama ini. Justru, pemerintah telah memberikan keistimewaan kepada setiap warga Papua untuk bisa mengembangkan daerahnya.
"Karena yang mereka kembangkan itu, mereka merasa dijajah oleh NKRI, sama Indonesia tetapi begitu kita balikan kepada mereka, tolong buktikan satu bukti bahwa Papua dijajah sama Indonesia apa buktinya? sementara itu tidak satu pun, tidak ada hak warga Papua yang diisi oleh bukan Papua. Jadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak ada pun yang tidak dimiliki oleh Papua, jadi banyak sekali keistimewaan Papua yang diberikan kepada orang Papua yang tidak bisa dimiliki WNI lain. Contohnya pemerintah di Papua, dari jabatan kepala kampung sampai gubernur itu dijabat Papua, orang non Papua tidak bisa menjadi gubernur untuk saat ini," tuturnya.
Sebelumnya, Panglima Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Yapen Timur Kris Nussy alias Corinus Sireri bersama anak buahnya menyerahkan diri pada Selasa (15/8/2017). Corinus baru menyadari bahwa ia dan anak buahnya telah ditipu oleh pihak-pihak kelompok OPM di Papua yang menyatakan perjuangan mereka akan menghasilkan kemerdekaan Papua.
"Selama ini kami ditipu. Kami capek berjuang di hutan tetapi tidak ada yang kami dapatkan," ujar Corinus usai menyerahkan 12 pucuk senjata kepada Kabinda Papua dan Tim Maleo, Kodam XVII Cenderawasih di bukit Wadafi kampung Mamarimp, Distrik Wadamomi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (15/8/2017).
Corinus menyebut perjuangannya selama 20 tahun terakhir tak membuahkan hasil. Perjuangannya tersebut malah hanya menuai kebencian rakyat Papua.
"Semua itu hanya tipu-tipu. Perjuangan kami selama 20 tahun tidak menghasilkan apa-apa, malah kami dibenci masyarakat kami sendiri," katanya. (RB/dtc)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…