RIAUBOOK.COM, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru berhasil mengungkap tewasnya seorang perempuan muda dalam keadaan hangus terbakar di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Menurut polisi, korban tewas akibat dibunuh kekasihnya yang bernama Supriadi (27).
"Pelaku merupakan pacar korban," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi, Kamis, (17/8/2017).
Identitas korban yang semula gelap akhirnya terungkap. Korban bernama Ema Desrita, 21 tahun, warga Kampung Bukit, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Semula mayat korban sulit dikenali karena hangus terbakar.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan temuan mayat wanita dalam kondisi hangus di tepi jalan, Rabu sore, 16 Agustus 2017, sekitar pukul 16.00. Begitu tiba di lokasi, polisi langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk menjalani visum.
Menurut Edy, kasus pembunuhan keji itu terungkap setelah dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Polisi kemudian menginterogasi keluarga dan kerabat dekat korban. Setelah menghimpun keterangan, polisi menemui keluarga korban untuk memastikan identitas jenazah tersebut.
"Orang tua dan keluarga korban meyakini bahwa mayat tersebut betul merupakan Ema Desrita," ucapnya.
Didampingi orang tua korban, kata Edy, polisi langsung bergerak menuju rumah Supriadi. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya. Dia membunuh korban dengan cara mencekik leher sampai tewas kemudian membakar mayat korban agar tidak dikenali.
Kepada polisi, pelaku mengaku nekat membunuh korban karena panik terus didesak untuk bertanggung jawab.
"Korban tengah hamil, kemudian pelaku membunuh korban," ujar Edy. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk proses penyidikan lebih lanjut. (tempo)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…