RIAUBOOK.COM - Terkait dengan adanya berita di media online yang menyebutkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1), Pangkalan Kerinci, Kabupaten Palawan, Riau, diduga akan melakukan pengutipan sebesar Rp 3,5 Juta /Siswa dengan dalih melakukan kunjungan industri ke Jakarta, Pulau Jawa, langgsung dibantah pihak sekolah.
Kepala Sekolah (Kepasek) SMKN1 Pangkalan Kerinci, Nurasyah menyatakan dengan tegas bahwa semua itu tidak benar. "Mengenai soal biaya dan kegiatan itu semua, saya sebagai kepala sekolah tidak pernah diajukan hal atau program yg harus memungut uang dari orangtua siswa baik dari pengurus komite maupun ketua jurusan," ujarnya pada Riaubook.com melalui sambungan sululer WA, Sabtu (26/08/2017) pagi.
Menurut Nurasyah, hal ini hanya kesalahpahaman saja saat diadakan sosialisasi dengan orangtua siswa kelas X atau siswa baru. "Saya sebagai pihak sekolah memohon kerjasama dengan para orangtua dalam menghadapi narkoba, minuman keras serta kenakalan lainnya, Karena siswa kelas X dalam 3 bulan ini sudah banyak tertangkap oleh Satpol P. di internet, nyabu dan juga minuman keras," kata Dia lagi.
Disaat itu muncul pembicaraan terkait program-program untuk mensukseskan Proses Belajar dan Mengajar (PBM) seeta.prestasi sekolah. "Apalagi kita sekolah rujukan yang menjadi model bagi sekolah yang ada di Kabupaten Pelalawan hingga di Riau bahkan sampai di tingkat nasional," imbuhnya.
Kembali ditegaskannya, tidak benar tentang itu semua. Pihak sekolah sangat tahu dengan kondisi para orangtua siswa. "Sekolah kita gratis. Saya merupakan kepala sekolah yang sangat mendukung sekolah full gratis," sebut Nurasyah. Seraya diperjelasnya lagi tidak ada keuntungan yang di dapat dengan kegiatan ini, kalau perlu kami hanya jalankan tugas mengajar saja. [RB/ton].
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…