Strategi perang Cina kuno dalam buku memancing Harimau turun gunung, 36 Strategi Perang Cina Kuno GAO YUAN yakni 'Mengecoh Langit Menyeberangi Lautan' adalah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi dan kondisi publik Indonesia saat ini. Penuh penyesatan atau pengelabuan. Banyak Rahasia yang bersembunyi dalam keterbukaan. semakin jelas sebuah situasi, semakin dalam rahasia yang mungkin tersembunyi didalamnya. Dan orang cenderung mengabaikan hal yang biasa dijumpai.
Saat ini kita sedang diajak untuk masuk dalam sebuah perangkap. Penggiringan opini, penggorengan isu membuat kita terpaku dan fokus pada isu isu kecil yang dimunculkan.
Gorengan isu "Pribumi" yang muncul pasca pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih, memicu terus timbul kegaduhan sosial politik. Sosial media disibukan dengan postingan postingan, klarifikasi, hujatan dan lain sebagainya dalam hal isu yang sepele. Bahkan parahnya memunculkan hal primordial, SARA, dan membuat semakin terkotak-kotakan. Yang Pro dengan isu tersebut semakin menggoreng isu, memunculkan narasi narsinya, dan semakin memperkeruh susana. Yang kontra akan isu tersebut hadir dengan klarifikasinya, perbandingan-perbandingan pembenaran, narasi narasinya, dialektikanya. Menambah semakin semaraknya isu isu kecil tersebut.
Misi misi taktis para cyber Media boleh dikatakan hampir berhasil. Kita hanyut akan gorengan isu. Sehingga kita lupa akan isu isu besar lainnya yang memang lebih strategis dan subtansial dibahas yang sedang menghinggapi bangsa Indonesia saat ini. Sebut saja misalnya hal rencana penjualan puluhan BUMN, penyerahan pelabuhan baik laut maupun bandara udara kepada swasta (asing), atau proyek reklamasi pulau Teluk Jakarta yang sampai sekarang tarik ulur dari beberapa stekholder, Kota Meikarta yang sudah dibangun tapi belum mendapatkan Izin dari Pemerintah Provinsi Jabar, Kasus Mega Korupsi E-Ktp yang melibatkan Bintang lapangan Setya Novanto yang sampai saat ini belum ditangkap-tangkap, atau Perpu Ormas yang sekarang tidak tahu kabar beritanya, Masalah Korupsi, Masalah kembali maraknya Muncul Ideologi Komunis, Langkanya BBM berjenis Premium, Kenaikan listrik, dan lain-lain.
Belum lagi di perparah dengan kebanyakan media Propaganda yang hari ini cenderung pro kepada pemerintah semakin memperlancar dan menguatkan isu-isu tersebut agar dikonsumsi publik. Karena sadar atau tidak, media masa saat ini adalah sebuah pilar yang sangat efektif untuk membentuk opini publik. Publik disesatkan, publik di doktrin, publik dijejali akan isu isu kecil yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi atau dibahas. Sebaliknya isu isu besar nan strategis ditutup-tutupi.
Foto: Andres Pransiska
Dalam Geopolitik, bahwa pelemparan isu ke publik memiliki beberapa maksud. Pertama, Sebagai Agenda settingan atau pembentukan opini publik. Kedua, Pelemparan Isu kepublik juga sebagai media Propaganda sebagai sarana penggiringan opini, membentuk mindset berfikir dan media doktrin-doktrin pemikiran kepada masyarakat.
Ketiga,Test the water. isu adalah sebagai metode yang sifatnya untuk memancing reaksi publik. Ada aksi, ada reaksi. Keempat, isu sebagai pola adalah agenda lanjutan usai isu ditebar. Isu - agenda - skema. Itulah urut-urutannya.
Skema besar apakah saat ini yang sedang dirancang dan dijalankan. Apalagi dalam waktu dekat agenda terbesar berikutnya adalah tahun tahunya politik Indonesia.
Semakin dalam kita terseret arus gorengan isu tadi maka akan semakin berhasil pula strategi Berpura-pura menyerang ke timur padahal menyerang ke barat. (RB/yopi)
*Oleh Andres Pransiska, beliau adalah seorang Guru di Sekolah SMP IT Madani.
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…