RIAUBOOK.COM - DW (22), warga Kabupaten Kampar mengaku dipaksa menjadi pekerja seks komersil oleh seorang anggota polisi berinisial Brigadir ML, dia pun melaporkan polisi itu ke Polres Rokan Hulu (Rohul), Riau, tempatnya bertugas.
Gadis muda itu mengaku selalu dipaksa dan diancam akan dibunuh oleh polisi itu bersama pemilik kafe di Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu. Dia tinggal di cafe ARM itu, dan hampir setiap hari dipaksa jual diri.
DW juga mengaku sering diancam Brigadir ML dengan senjata api laras panjang, jika berani melarikan diri dari cafe itu, keluarganya juga akan dihabisi jika dia tidak patuh, akhirnya DW melaporkan ML ke Polres Rokan Hulu.
"Laporan korban sudah kita terima, dan saat itu sudah memberikan keterangannya, terlapor anggota polisi," kata Kapolres Rokan Hulu, AKBP Yusup Rahmanto, Kamis (26/10/2017).
Sebagai tindak lanjut, Yusup memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut, terlebih lagi yang dilaporkan adalah anggota polisi.
"Kasus ini masih dilakukan pendalaman, dari laporan korban itu nantinya akan ditindaklanjuti untuk memeriksa anggota polisi yang dilaporkan itu, " kata Yusup.
Informasi yang dirangkum, DW mengaku hampir satu tahun dipaksa melayani tamu di kafe remang-remang ARM di Lintam, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu.
Awalnya, dia diming-imingi menjadi pelayan rumah makan oleh anggota polisi yang mengaku bertugas di Polres Rohul inisial ML tersebut.
Namun, DW malah diserahkan ke seorang pria yang tidak dikenalnya, dan dan dibawa ke cafe ARM. Selama disitu, wanita malang tersebut dipaksa melayani nafsu pria hidung belang. Jika dirinya menolak melayani tamu, dia disiksa majikannya.
"Kalau melayani tamu yang benar, jika tidak, tahu kan akibatnya. Nanti saya pukul," ujar AKBP Yusup menirukan ucapan Brigadir ML, dalam laporan korban.
Suatu hari, DW berhasil kabur dari cafe itu, kemudian dijemput keluarganya di tempat yang telah dijanjikan. Namun, masih ada sejumlah wanita muda yang berada di cafe tersebut, bernasib sama dengan DW.
"Korban sudah beberapa kali kabur dari cafe itu dan pulang ke rumahnya, tapi diancam terus oleh orang yang mengaku anggota polisi itu, dan kembali lagi ke cafe. Tapi a‎khirnya korban pulang ke rumah dan melapor ke kami," kata Yusup. (RB/san)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…