RIAUBOOK.COM - Forum Mahasiswa Pasaman (formapas) Pekanbaru resmi dibentuk pada tanggal 28 Oktober 2017 lalu dan akan dikukuhkan dalam waktu dekat ini.
Forum mahasiswa Pasaman Pekanbaru ini merupakan wadah berhimpun dan berkumpulnya mahasiswa asal Pasaman yang menempuh pendidikan di kota pekanbaru.
Melalui mekanisme musyawarah, akhirnya Wendro Nofri dari Universitas Riau terpilih menjadi ketua dan Deasy Adela mahasiswi dari UIN SUSKA jadi wakil ketua untuk satu periode kedepan (2017-2018).
Wendro menjelaskan organisasi paguyuban mahasiswa merupakan suatu organisasi yang berlandaskan kedaerahan. Organisasi ini menghimpun dan mempersatukan mahasiswa asal Pasaman.
"Sebagai mahasiswa perantauan dipandang perlu adanya suatu wadah sebagai tempat berkumpul dan berkarya tapi tetap bisa berkontribusi untuk daerah asal. Formapas-Pekanbaru hadir untuk mempersatukan dan menghimpun mahasiswa asal pasaman yang kuliah di pekanbaru. Organisasi ini terbentuk didasari dengan semangat kebersamaan dan rasa kekeluargaan serta kecintaan terhadap daerah asal. Organisasi ini bukanlah terbentuk begitu saja, ada proses panjang serta suka duka dalam perjalanannya. Tapi berkat semangat kebersamaan akhirnya yang tadinya hanya puluhan orang sekarang sudah ratusan mahasiswa asal pasaman yang tergabung dalam formapas-pekanbaru ini. Insya Allah dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelantikan dan pengukuhan pengurus Formapas-Pekanbaru periode 2017-2018," ujar Wendro yang kuliah di jurusan manajemen FEB UR, sebagaimana release yang diterima Riaubook.com, Selasa (7/11/2017).
Sementara itu, Wahyudi
Ilfahman, pembina Formapas-Pekanbaru mengharapkan kehadiran organisasi ini
mampu menjadi "rumah kedua" bagi mahasiswa asal Pasaman yang ada di Pekanbaru.
"Organisasi ini terbentuk pada tanggal 28 Oktober 2017, bertepatan dengan hari sumpah pemuda. Dengan semangat sumpah pemuda dihararapkan kehadiran organisasi ini mampu menjadi "rumah kedua" bagi mahasiswa pasaman yang ada di pekanbaru. Selama ini mahasiswa pasaman yang ada pekanbaru tidak terorganisir dan bahkan tidak mengenal satu sama lain. Padahal kita berasal dari daerah yang sama, ini sangat disayangkan. Ibarat sapu lidi, jika satu batang lidi saling terpisah, berceceran satu sama lain, tentu tidak bisa melakukan banyak hal. Tapi jika batang lidi tadi disatukan dengan yang lain kemudian diberi ikatan maka akan bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Itulah yang diharapkan dari terbentuknya organisasi ini. Mengingat masyarakat pasaman adalah masyarakat yang heterogen, semangat kebersamaan dalam keberagaman menjadi point penting agar organisasi ini bisa terus eksis sampai kapanpun," ungkap Yudi sapaan, yang juga mantan ketua umum HMI komisariat FEB UR Cab. Pekanbaru. (RB/yopi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…