RIAUBOOOK.COM - Para pedagang yang berjualan di Pasar Percontohan Selatpanjang, berharap kepada pemerintah daerah agar mengelola pasar tersebut secara profesional. Sebab pasar tersebut disebut sebagai pasar modern dan rencana awalnya menjadi pasar induk yang ada di Kepulauan Meranti.
Nyatanya, keberadaan para pedagang yang memiliki lapak di pasar tersebut, boleh dibilang cukup semraut.
Mulai dari jenis jualan yang diperdagangkan tidak beraturan, demikian juga mengenai lapak yang berubah bentuk. Kalau sebelumnya dijadikan dalam bentuk meja, namun belakangan banyak meja justru dibuat lagi rangkaian kayu.
Selain itu, banyak juga pedagang yang menggelar dagangannya di atas lantai. Akibatnya gambaran pasar itu tidak lagi mengesankan pasar modern atau pasar percontohan.
Demikian diungkapkan Aseng, salah satu pedagang di lokasi pasar tersebut kepadaRiaubook.com, saat berbelanja, Jumat (10/11/2017).
Aseng mewakili para pedagang di sana mengatakan, hendaknya ada penegasan dari pemerintah terkait perubahan lapak yang dilakukanoleh para pedagang. Demikian juga aturan kebersihan hendaknya menjadi perhatian bersama. Sehingga kondisi pasar kedepan tidak semakin kumuh,"sebut Aseng lagi.
Pedagang lainnya, Rizal mengungkapkan selain kurangnya keteraturan, diperparah lagi oleh sebagaian pelaku pasar untuk menjemur ikan. Dampaknya ketika angin berhembus dari arah laut, maka membawa aroma yang tidak sedap bagi pengunjung pasar maupun para pedagang yang ada.
Pasar ikan yang berada di sebelah kiri bangunan utama, sebagian pedagang ikan tersebut memanfaatkan lokasi yang ada menjadi tempat menjemur ikan yang akan dikeringkan. Otomatis dalam proses pengeringan tersebut ikan-ikan tersebut mengeluarkan aroma yang kurang menyehatkan paru-paru.
Untuk itulah pemerintah daerah diharapkan segera turun guna melakukan penertiban, dan penegakan aturan yang telah dibuat. Dengan demikian tujuan didirikannya pasar yang menghabiskan dana rakyat puluhan miliar itu akan bisa terwujud, "sebut Rizal.
Diakhir bincang-bincangnya menambahkan bangunan yang kini sedang terbengkalai tepat di belakang bangunan utama juga hendaknya dapat ditindaklanjuti. Sehingga bagunan tersebut tidak terkesan menjadi puing-puing yang bisu saja.
Demikian juga pembangunan sarana lainnya seperti jalan dan pekarangan pasar juga harus ditingkatkan, sehingga masyarakat yang berkunjung maupun para pedagang tidak senantiasa memijak lumpur.
Masih banyak yang harus dibenahi dalam pasar percontohan ini, sehingga nantinya bisa berfungsi sebagaimana harapan semula,tambah dia.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian UKM dan Koperasi Kabupaten Kepulauan Meranti, Moh. Aza Faroni melalui Kabid Perdagangan Suardi mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan rembuk dengan pihak PT Pelindo dengan tujuan akan membentuk kerjasama pengelolaan tersebut.
Saat ini kita tengah mengadakan penyusunan draf kerjasama sehingga kedepan pengelolaan pasar itu kemungkinan besar akan dikelola pihak ketiga.
Kita juga saat ini masih menunggu penganggaran dalam perbaikan dari berbagai sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan pasar tersebut,"terang Suardi. (RB/jos)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…