RIAUBOOK.COM - Akibat dibiarkan begitu lama tidak ada perbaikan, ratusan gedung sekolah, terutama sekolah tingkat dasar saat ini butuh tindakan perbaikan. Bahkan tidak jarang bangunan harus direnovasi berat karena kondisi bangunan yang sudah uzur.
Selain kondisi bangunan yang sebenarnya tidak layak dipakai itu lagi, namun karena tidak ada pengganti maka gedung itu senatiasa digunakan.
Selain persoalan fisik bangunan, sungguh banyak keadaan sekolah yang masih di bawah standar. Yakni sekolah masih belum memiliki pagar, belum memiliki lapangan upacara yang memadai, juga masalah MCK yang sangat minim dan sarana maupun prasarana penunjang lainnya.
Seperti lapangan olah raga, ruang laboratorium dari beberapa mata pelajaran penting, juga peralatan maupun kebutuhan sarana belajar lainnya untuk menjawab tantangan tegnologie masa kini.
Demikian diungkapkan salah seorang guru SD, yang enggan namanya ditulis di media.
Guru ini mengungkapkan, hendaknya perhatian pemerintah pusat kepada peningkatan mutu pendidikan itu semakin ditingkatkan. Sebab tanpa jalur pendidikan maka manusia Indonesia dimasa datang atau generasi muda kita saat ini tidak akan mampu melanjutkan tongkat estafet pembangunan.
Pendidikan adalah satu upaya dalam mempercepat lajunya pembangunan. Pendidikan juga akan mengantarkan manusia pada kedigdayaan maupun kejayaan. Untuk itu pendidikan tidak boleh dinomor duakan, tapi harus berbanding lurus dengan kebijakan prioritas,"kata guru ini.
Diungkapkan guru ini juga, kenapa Indonesia saat ini menjadi sangat terbelakang dibanding negara tetangga Malaysia maupun Singapura. Ketertinggalan pendidikan kita itu bahkan sangat jauh.
Pada hal kita tahu bahwa pada awalnya Indonesia-lah mengajar di berbagai jenjang pendidikan di negara tersebut. Mulai dari jurusan matematika, kesehatan atau dokteran maupun di berbagai bidang pendidikan lainnya.
Namun hanya berselang beberapa dekade, saja kondisinya justru terbalik. Malaysia dalam segala hal justru jauh lebih maju dari Indonesia.
Sebagai contoh, kenapa sarjana kita harus lari dari jurusan yang digelutinya semasa kuliah. Dan hal itu bisa kita lihat saat ini. Simpang siurnya gelar dan peran yang dilakoni. Kemudian eksodusnya pasien dari tanah air ke Malaysia atau Singapura setiap tahunnya dengan jumlah ribuan itu.
Pertanyan, lantas kenapa masyarakat Indonesia lebih percaya pada dokter negara asing itu, tentu ada berbagai contoh kasus yang dialami masyarakat.
Semua ini adalah implikasi dari kebijakan pemerintah dalam menangani pendidikan kita. Kita berharap ada kebijakan pemerintah yang serius dalam menangani keterbelakangan pendidikan kita.
"Harus ada kemauan kuat dari pemerintah, terutama pusat untuk membuat perobahan mendasar serta inovasi baru dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia dimasa datang,"tutup dia.(RB/jos)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…