RIAUBOOK.COM - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan kredit bank hingga akhir tahun ini di kisaran 8 persen yang artinya pertumbuhan kredit di batas bawah proyeksi BI yakni 8-10 persen atau tidak kuat.
Gubernur BI Agus Martowardojo menerangkan, pertumbuhan kredit secara tahunan pada September 2017 sebesar 7,86 persen (yoy). Sementara, pertumbuhan kredit tahun berjalan dari 1 Januari hingga 30 September 2017 sebesar 3,8 persen.
Dengan realisasi tersebut, Agus menuturkan, pertumbuhan kredit sekitar 8 persen pada tahun 2017.
"Namun mungkin realisasinya akan di kisaran bawah dari target yang BI sampaikan yaitu 8-10 persen. Jadi BI memperkirakan ada di sekitar 8 persen pertumbuhan kredit," kata dia di BI Jakarta, Kamis (16/11/2017), dilansir RiauBook.com dari liputan6.
Pertumbuhan kredit yang belum kuat menimbang dari aspek permintaan dan penawaran. Dari permintaan, menurut Agus belum cukup kuat.
Korporasi masih menyelesaikan proses konsolidasi. Korporasi juga masih melihat kondisi ekonomi global dan prospek ekonomi terkini.
"Korporasi-korporasi umumnya baru menyelesaikan proses konsolidasi, dengan pengendalian biaya-biaya sehingga mau meyakini neraca mereka itu sudah sehat, rugi laba sehat. Dan sekarang mereka belum mengajukan permintaan, mereka masih mengkaji bagaimana perkembangan ekonomi dunia, komoditas, dan masih melakukan kajian secara umum prospek yang mereka yakini," jelas dia.
Begitu juga dari sisi penawaran. Menurut Agus, perbankan juga masih berhati-hati terkait kredit bermasalah.
"Dari sisi supply perbankan, masih juga mempertimbangkan ada konsolidasi yang mereka jalani. Mereka melihat ada kecenderungan kredit bermasalah yang naik saat lalu," tukas dia. (RB/lp6)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…