RIAUBOOK.COM - Sekertaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hizaji mengatakan pembangunan gedung baru Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp170 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) murni 2018 adalah hal yang wajar, mengingat penerimaan kontribusi pajak kendaraan bermotor (PKB) dari Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) pertahunnya hampir 1 triliun rupiah.
"Jelas kan, apa yang disampaikan Mendagri?, bahwa instansi-instansi yang ada di daerah itu kan juga punya peranan dalam rangka membangun daerah, ada Forkopimda, itu kan juga harus ada difasilitasi oleh Pemprov, dan instansi ini juga punya kontribusi dalam pajak daerah," kata Sekda kepada Riaubook.com di halaman gedung Pemprov Riau usai melaksanakan sholat jumat (17/11/2017).
Ahmad Hizaji juga mengatakan kalau wacana tersebut sudah menjadi pembahasan sebelum dirinya menjabat sebagai sekertaris daerah Provinsi Riau.
"Sebelum saya jadi Sekda, itu sudah dalam tahap pembicaraan," katanya.
Sekda mengatakan, dalam upaya pembangunan Pemrov Riau memanfaatkan semua sumberdaya yang ada dan tetap berkomitmen pada pembangunan infrastruktur.
"Intinya adalah kita tetap mempunyai langakah-langkah kebijakan membangun itu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, yang diharapkan masyarakat memaklumi ini semua dan tetap komitmen kita membangun jalan, jembatan tetap menjadi prioritas, infrastruktur itu tetap menjadi hal yang utama," ucapnya.
Lanjut Sekda, tapi dalam prioritas yang lain ada pemantapan apratur, pembagunan infrastruktur, proses pendidikan, kesehatan dan sebagainya yang menjadi mandatori yang harus dilaksanakan di daerah kita ini. (RB/Dwi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…