RIAUBOOK.COM - Bagi akun Twitter yang tidak menaati peraturan penggunaan, dikabarkan Twittermulai akan menghapus lencana verifikasi "centang biru".
Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi jumlah akun yang sering mengicaukan ujaran kebencian, pelecehan, dan kekerasan. Langkah ini mulai dilakukan oleh Twitter pada Rabu (15/11/2017).
Sejauh ini, Twitter diketahui telah mencabut centang biru milik akun beberapa tokoh ternama, seperti nasionalis kulit putih Amerika Serikat (AS), Richard Spencer dan Jason Kessler, serta aktivis politik AS kontroversial, Laura Loomer.
Sebelumnya, verifikasi yang diberikan Twitter pada beberapa tokoh kontroversial di AS, seperti Kesler menuai banyak kritik. Termasuk dari salah seorang komedian AS, Michael Ian Black.
"Verifikasi (kepada pendukung) supremasi kulit putih memperkuat keyakinan bahwa situs Anda adalah platform untuk menyebar kebencian. Saya tidak ingin berhenti menggunakan Twitter, tapi sepertinya saya harus," tulis Black di akun Twitter pribadi, mengutip Kompas.com.
Twitter sendiri menjelaskan bahwa tanda verifikasi centang biru merupakan tanda pengesahan resmi dari Twitter, bukan memberi dukungan terhadap apa yang dilakukan pemilik akun. Melalui tanda pengesahan tersebut, pengguna dapat mengetahui reputasi dan keaslian akun.
Namun mekanisme tentang bagaimana seseorang bisa mengajukan dan mendapatkan centang biru tersebut masih belum jelas, sehingga Twitter harus menangguhkan layanan ini pekan lalu untuk ditinjau ulang.
"Kami sedang mengerjakan program otentikasi dan verifikasi baru. Sementara itu, kami tidak menerima permintaan publik untuk verifikasi, dan kami juga memperkenalkan panduan baru untuk program ini," tulis Twitter dalam akun resminya. (RB/Kompas.com)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…