RIAUBOOK.COM - Babak semifinal China Open Super Series Premier 2017 menjadi spesial, dikarenakan sektor ganda putra sukses mengirimkan dua wakilnya.
Mereka adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro.
Di perempat final, Kevin/Marcus mengalahkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, Rusia, sementara Ahsan/Rian singkirkan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
"Kalau dilihat dari seeding, Kevin/Marcus memang sudah diprediksi untuk bisa terus maju. Tapi sekarang ini untuk ganda putra dari babak pertama tidak semudah yang dibayangkan. Karena lawan-lawannya dari babak pertama sudah ketat semua. Jadi dengan ada dua wakil di semifinal sudah bagus. Mudah-mudahan bisa bertemu di final. Harus optimis," kata Aryono Miranat, pelatih ganda putra yang turun mendampingi ke Tiongkok.
Selanjutnya di babak semifinal, Kevin/Marcus yang datang sebagai unggulan satu, akan menantang Li Junhui/Liu Yuchen unggulan empat asal Tiongkok. Mereka sebelumnya sudah tiga kali berhadapan, dengan rekor pertemuan 2-1 untuk Kevin/Marcus. Terakhir di Malaysia Open 2017, Kevin/Marcus menang 7-21, 21-17 dan 21-17.
"Karakter main mereka sama-sama cepat dan keras. Jadi besok harus diatur temponya, disesuaikan dengan kondisi di lapangan," ungkap Aryono, mengutip Kompas.com, Jumat (17/11/2017).
Sedangkan Ahsan/Rian akan bertemu unggulan dua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Pertemuan ini menjadi peluang bagi Ahsan/Rian untuk membalas kekalahan sebelumnya. Pada Hong Kong Open 2016 lalu, Ahsan/Rian kalah dua gim langsung dengan 18-21 dan 11-21.
"Ahsan/Rian bukan pemain yang diunggulkan. Jadi mereka harus main nothing to lose dengan strategi yang sudah kami rancang bersama. Mereka harus mau fight dan berusaha untuk revans. Jangan mau kalah," ujar Aryono lagi. (RB/Kompas.com)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…