Riaubook.com - NKS (41) warga Simpang Kayangan Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap. Polisi dan pelaku sempat tarik menarik tas pinggang yang berisi narkoba dan senjata api milik pelaku.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto mnegatakan, pelaku ditangkap saat berada di rumah temannya, Arifin di jalan Pelajar Kepulauan Pasir Putih Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir
"Awalnya, Team Opsnal Polsek Bagan Sinembah mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan terjadi transaksi jual beli narkotika di sebuah rumah jalan Pelajar Kepulauan Pasir Putih," ujar Sigit kepada riaubook.com, Minggu (19/11/2017).
Kemudian petugas melakukan pengecekan terhadap informasi tersebu. Saat tiba di lokasi, personel melihat tersangka NKS sedang memperbaiki sepeda motor di ruang tengah rumah tersebut.
"Personel langsung masuk ke dalam rumah dan mengambil tas pinggang yang ada di dekat tersangka. Namun tas itu dirampas kembali oleh tersangka, terjadilah aksi tarik menarik," ucap Sigit.
Polisi kembali mengambil tas dan langsung membuka isinya. Ternyata berisikan satu pucuk Senjata Api rakitan dengan dua butir amunisi 9 mm yang terdapat di dalam silindernya.
"Selanjutnya dilakukan penggeledahan terhadap tersangka, tas merk Pro Sport dan rumah tersebut," jelas Sigit.
Dari hasil penggeledahan, ditemukan narang b berupa senpi rakitan, ganja satu bungkus, 6 butir dan ditambah setengah pil ekstasi. Selain itu ada juga timbangan ganja, 3 handphone, dan toples berisikan peratan narkoba.
"Saat ini, pelaku sudah kita amankan dan ditahan. Penyidik masih melakukan pengembangan kasus ini, untuk menangkap jaringan narkoba lainnya," pungkas Sigit. RB/San
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…