RIAUBOOK.COM - Perkumpulan pemuda dan pemudi di Solo dari berbagai latar belakang membentuk Relawan Kocak (Jokowi-Cak Imin).
Mereka mendeklarasikan diri untuk mengusung Presiden Joko Widodo dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam pesta demokrasi lima tahunan Pilpres 2019.
Koordinator Relawan Kocak Solo, Wisnu Arya, mengungkapkan, Kocak memasang Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut bukan tanpa alasan.
Sebab, mereka memiliki satu tujuan, yaitu ingin Indonesia ke depan menjadi negara demokrasi yang mengedepankan nilai toleransi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Islam Rahmatan Lil Alamin.
Wisnu Arya menilai, Cak Imin pantas menjadi pendamping Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 karena selain sebagai keponakan dari mantan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Cak Imin adalah panglima santri yang memiliki pemahaman Islam transformatif dan moderat.
"Awalnya kamingobrol-ngobrolterusngadainkopdar (kopi darat) buat deklarasi relawan (Kocak)," ungkap Wisnu seusai mendeklarasikan dukungannya di Solo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/11/2017).
Pemasangan Presiden Jokowi sebagai calon presiden 2019 dengan prestasinya dalam periode pertama dan Cak Imin sebagai pasangan calon wakil presiden 2019 adalah tepat, ideal, dan menjadi kebutuhan rakyat.
"Dua arus besar yang saat ini menjadimainstreamdalam peta politik nasional adalah kekuatan nasionalisme yang direpresentasikan melalui kekuatan PDI-P (Jokowi) dan kekuatan Islam nusantara, dalam hal ini adalah PKB (NU)," jelas dia.
"Selama kurun waktu tiga tahun pemerintahan Jokowi, dukungan PKB dan NU sebagai representasi kekuatan Islam nusantara tidak diragukan lagi," papar dia. (RB/Kompas.com)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…