RIAUBOOK.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan tidak akan mentolerir seandainya benar Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Iran tidak akan mentolerir tindakan yang dapat mencederai kesucian Islam. Muslim harus bersatu untuk melawan rencana besar ini," kata Rouhani, dikutip AFP, sebagaimana Riaubook.com melansir dari Kompas.com, Rabu (6/12/2017).
Rouhani berbicara di hadapan pejabat dan petinggi negara-negara Islam dalam pertemuan membahas persatuan muslim di Teheran.
Pertemuan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga telah menyampaikan pendapatnya terkait rencana Trump.
Menurutnya, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan langkah keputusasaan yang dilakukan AS.
"Umat Islam di dunia niscaya akan menentang rencana ini dan zionis akan mendapat pukulan hebat dari tindakan ini dan Palestina yang terhormat pasti akan dibebaskan," seru Khamenei.
Selain dari Iran, kecaman dan penolakan juga disampaikan sejumlah negara. Tidak hanya negara Islam, namun juga negara di Eropa hingga PBB.
China, seperti dilansir juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang berkata, niat Trump mengakui Yerusalem bakal menimbulkan peningkatan tensi di Timur Tengah.
Dari Vatikan, Paus Fransiskus menyerukan agar Israel maupun AS menghormati "status quo" Yerusalem.
Sementara Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov berujar, status Yerusalem seharusnya dinegosiasikan terlebih dahulu antara Israel dan Palestina.
"Di masa depan, Israel dan Palestina harus duduk bersama, dan membahas secara serius mengenai Yerusalem," ujarnya. (RB/Kompas.com)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…