RIAUBOOK.COM - Sekertaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengakui bahwa saat ini akses jalan di daerah-daerah perbatasan menuju ke luar wilayah Riau cenderung lebih baik dari pada ke dalam wilayah Riau sendiri, sehingga untuk menopang ekonomi, masyarakat lebih memilih daerah yang berada di luar Riau sebagai sentra untuk melakukan transaksi, Kamis (18/1/2018).
"Sekarang itu posisinya lebih bagus akses ke luar Riau dari pada ke Riau Sendiri, termasuk bukan saja urusan kendaraan, tapi juga aksesbilitas ekonomi kan juga lebih banyak keluar Riau, justru itu merangsang kita untuk meningkatkan dan memfasilitasi infrastruktur di kawasan-kawasn perbatasan supaya masyarakat punya konektivitas yang kuat untuk menagkses daerah yang ada di dalam Riau," kata Sekda kepada RiauBook.com saat wawancara di Kantor Gubernur Riau.
Ahmad Hijazi mengatakan, dengan meningkatkan Infrastruktur dan akses jalan di daerah perbatasan menuju Riau, akan mendukung peningkatan pendapatan daerah.
"Makanya itu tidak bisa dikerjakan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) sendiri, harus betul-betul terkordinasi dengan PUPR, jadi PUPR ini harus punya program prioritas untuk membangun jalan dan jembatan di daerah-daerah perbatasan, supaya masyarakatnya punya Konektivitas yang semakin baik dengan kawasan atau daerah yang ada di dalam Riau," Sekda menuturkan.
Selain itu, saat ditanya apakah ada kebijakan Pemprov Riau yang mewajibkan perusahaan-perusahan yang berada di perbatasan maupun di dalam wilayah Riau untuk memakai Plat wilayah Riau pada kendaraan Operasionalnya sebagai dukungan dalam peningkanatan pendapatan daerah, Sekda mengatakan hal tersebut sudah dilakukan namun masih belum berjalan dengan efektiv.
"Ada tapi belum efektiv, bahkan kita panggil perusahaan-perusahaan besar itu seperti RAPP," demikian Sekda. (RB/Dwi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…