RIAUBOOK.COM -
Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim menyesalkan terkait ketidakhadirannya dalam penganugerahan gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara oleh Lembaga Adat Melayu Riau kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dilakukan pada Selasa (20/2/2018) di Pekanbaru.
Ketidakhadiran beliau dikarenakan adanya undangan Menteri Dalam negeri terkait Pilkada yang tidak boleh diwakilkan, hal tersebut disampaikan beliau saat wawancara dengan RiauBook.Com pada hari Senin (19/2/2018) lalu di Kantor Gubernur Riau.
"Saya terus terang aja sangat-sangat-sangat menyesal sekali, dua hari lalu saya dijeput pakai tepak sesuai dengan adat Melayu, datang empat orang dari Lembaga Adat Melayu kerumah saya, sore sehabis Ashar, karena ada tamu, saya pun bersiap-siap pakai baju Melayu, jadi secara pribadi, saya tidak bisa hadir pada acara hari selasa besok, saya hari ini mesti berangkat ke Jakarta untuk masalah Pilkada," kata Wan Thamrin kepada RiauBook.Com
Kata Beliau, dirinya turut membawa sejumlah pejabat termasuk dari Kesbangpol, Tata Pemerintahan, dan Disdukcapil pada acara di Jakarta.
"Karena itu Desk Pilkada, jadi pembentukannya di Jakarta dan tak boleh diwakilkan, memang saya tak punya wakil, dulu kan Pak Gubernur diwakilkan kepada wakil, sekarang mau sama siapa?, makanya tak boleh, terus terang saya berangkat agak berat juga ini, karena isteri saya masih di Awal Bros sudah tiga hari, tapi mau tak mau saya mesti pergi," beliau menerangkan.
Beliau mengatakan, Ustadz Somad yang dianggap sebagai aset daerah harus menjaga kesehatan, mengingat jadwalnya yang begitu padat.
"Somad ini kan aset daerah, asetnya kita bersama, saya waktu kemarin duduk disebelah dia saya tanya juga, 'apa pasal engkau ni makin lama badan makin kering ni?', dia kan manggil saya uwak, 'itulah wak apa sikit ini' kata dia, ya berobat lah, di Awal Bros tu ada dokter ahli penyakit dalam tu, pergilah kesana," kata Wan Thamrin menceritakan kepada RiauBook.com.
Beliau juga mengakui bahwa UAS memiliki jadwal yang sangat padat.
"Saya bilang, badan makin kering begini, jadi, waktu kita di Mesjid An Nur malam tu, kan pak Kapolda, dia, saya, baru buk Tina, disebelah sana kan Paslon, saya bilang, badan makin kering begini, tak boleh seperti ini, awak kemana-mana terbang dan sebagainya tu, jadi saya pegang hand phone dia tu, aku nak menengok ni, mana yang kosong, kapan engkau kerumah aku, memang tak ada rupanya, habis, penuh semua jadwalnya, dia kan sudah jadi aset nasional, bahkan internasional, begitu malam kita di An Nur tu, langsung dia terbang ke Malaysia, jadi secara pribadi saya memang tidak hadir, tapi saya kirimi papan bunga dan doa," demikian Wan Thamrin. (RB/Dwi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…