RIAUBOOK.COM - Kepala Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Riau Syahrial Abdi mengatakan, pada Tahun Anggaran 2017 Pemerintah Provinsi Riau tidak memiliki sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) atau 0 rupiah.
Pernyataan tersebut disampaikannya kepada RiauBook.com usai menghadiri rapat tertutup terkait Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rohul di Ruang Melati, Kantor Gubernur Riau, Senin (26/2/2018).
Dia mengatakan agar tidak mengalami defisit untuk tahun ini, Pemprov Riau harus memperhitungkan cara belanjanya.
"Mudah-mudahan perhitungan kita tahun ini, kita memang harus rasionalisasi, harus ada yang kita sesuaikan pada APBD Perubahan nanti," kata dia.
Karena kata Syahrial, perhitungan SiLPA tahun lalu 0, otomatis yang menjadi komponen kepembiayaan belanja pada APBD tahun 2018, intinya harus diturunkan.
Kata dia, Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor Migas yang menurut perhitungan Pengamat Ekonomi Universitas Riau Dahlan Tampubolon pada tahun ini mencapai Rp 16, 5 triliu, menyusul naiknya harga minyak mentah dunia atau "International Crude oil Price" (ICP) menembus US$61 per barel, tidak bisa dikaitkan untuk menjamin tidak terjadinya defisit, karena perhitungan defisit memiliki banyak komponen.
"Karena kalau defisit itu, perhitungannya bagaimana kita belanja, bagaimana kita memperhitungkan pendapatan, karena DBH itu juga tidak hanya satu komponen, ada pendapatan asli daerah (PAD), ada pendapatan perolehan Dana Transfer, dan itu bukan hanya Migas, ada kehutanan, perikanan, kemudian ada pengelolaan kekayaan dipisah, jadi komponennya banyak," kata dia.
Sehingga kembali dia mengingatkan, perlu kecermatan dari Pemprov Riau dalam memperhitungkan anggaran belanjanya. (RB/Dwi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…