RIAUBOOK.COM - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Meranti Hariyandi mengatakan, pihaknya mulai tahun ini akan menerbitkan KIA ( kartu identitas anak) yang menjadi bukti identitas anak.
Adapun usia anak yang akan diberikan KIA tersebut mulai dari usia nol tahun hingga 17 tahun. Dan setelah anak mencapai usia 17 tahun maka akan diganti dengan KTP biasa.
Pada dasarnya anak sejak terdaftar dalam kartu keluarga sudah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Untuk itu penerbitan KIA tersebut sesuai dengan peruntukannya.
Dan ini juga sudah menjadi program nasional. Sehingga nantinya seluruh anak dari usia nol tahun hingga 17 tahun kan memiliki kartu identitas kependudukan.
Demikian diungkapkan Hariyandi Kadisdukcapil Kabupaten Kepulauan Meranti, didampingi Ramdan selaku Sekretaris, kepada Riaubook.com di ruang kerjanya Jumat (9/3/18).
Dijelaskannya, penerbitan kartu identitas anak tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan data penduduk yang akurat. Sehingga program pemerintah dalam upaya up date atau pemutahiran data penduduk semakin mudah dilakukan,"terang Hariyandi.
Disebutkan dia, dalam rangka penerbitan KIA dimaksud pemerintah juga tidak melakukan pungutan. Perlakuannya sama dengan pengurusan dokumen kependudukan lainnya tidak dipungut bayaran.
Dan sebagai persyaratan yang harus dilengkapi masyarakat adalah Akte Lahir anak dan juga kartu keluarga.
Untuk itu kepada masyarakat yang belum memiliki kartu keluarga maupun KTP serta akte lahir anak agar dapat mengurusnya. Kembali kita ingatkan agar dalam pengurusan tersebut tidak perlu memakai jasa orang lain. Haruskah sendiri tanpa menggunakan jasa orang lain.
Sehingga bisa menyaksikan langsung bahwa proses pengurusan dokumen kependudukan tersebut memang tidak dipungut bayaran, 'terang dia.(RB/jos)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…