RIAUBOOK.COM - Lebaran Idul Fitri tentu menjadi hari yang dinanti semua umat di dunia, di Indonesia perayaan hari besar itu dikaitkan dengan tunjangan hari raya sebagai dana untuk memutupi kebutuhan yang besar.
Bagi Anda sebagai karyawan kantoran, tentu sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Biasanya, uang tambahan di luar gaji tersebut, diberikan oleh perusahaan dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Namun, THR sering membuat beberapa orang kalap saat berbelanja. Alhasil, tak sampai waktu seminggu, dana THR habis untuk belanja. Maka dari itu, agar tidak boros menggunakan dana THR, ada baiknya Anda mempunyai perencanaan agar alokasi dana THR tepat.
Dilansir pada Sabtu (19/5) berikut beberapa tips mengelola dana THR agar tetap bermanfaat.
Menabung
Seperti yang dijelaskan di atas, sebagian orang memang memilih menghabiskan uang THR untuk belanja. Hal itu tidak dilarang, namun perlu dikontrol. Alangkah baiknya sebagian dari dana THR tersebut Anda tabung. Barang kali, usai lebaran banyak kebutuhan yang perlu dibeli.
Jika Anda memiliki rekening yang lain, bisa juga Anda tabung uang THR tersebut di rekening yang bukan rekening utama Anda agar tidak mudah tergoda untuk menggunakannya.
Sedekah
Tak hanya menyisihkan uang THR untuk menabung, namun sisihkan pula untuk sedekah. Ingat, bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan bulan saling berbagi.
Anda bisa ikut dan bersedekah kapan saja. Namun, waktu pembayaran zakat fitrah, hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu selama bulan Ramadan berlangsung dan sebelum bulan Puasa berakhir.
Sisihkanlah pula uang THR dan gaji untuk hal ini. Selain itu, jangan lupa untuk menyisihkan uang THR Anda untuk diberikan kepada kerabat dekat Anda, terutama anak-anak kecil yang pastinya mereka akan sangat senang, bukan? Dan ini merupakan bagian dari sedekah Anda.
Sumber Liputan6
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…