RIAUBOOK.COM - Bupati Bengkalis, Riau, Amril Mukminin mengakui uang sebanyak Rp1,9 miliar yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu adalah uang miliknya.

"Saya kan ada usaha, itu uang dari hasil usaha saya. Sudah ya, saya shalat dulu ya," kata Amril saat rehat menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Markas Brimob Polda Riau di Pekanbaru, Kamis (7/6/2018) siang.

Saat menjalani pemeriksaan, Amril Mukminin mengenakan kemeja batik dengan panjang tanpa ada pengawalan ketat dari aparat.

RiauBook.com memantau hanya ada seorang polisi yang berjaga di depan pintu utama ruang pemeriksaan yang di dalamnya terdapat beberapa penyidik KPK berpakaian bebas kemeja.

Saat ditanya wartawan, Amril yang tengah berjalan mengarah ke masjid dalam kompleks Markas Brimob Polda Riau menjelaskan dirinya diperiksa hanya sebagai saksi.

"Tadi saya dimintai keterangan ada beberapa pertanyaan," kata dia.

Terhembus dugaan aliran dana dari beberapa prusahaan, namun Amril menegaskan hal itu tidak benar.

"Ya belum ada," kata dia.

Dia menjelaskan, penyidik memberikan sejumlah pertanyaan kepada dirinya berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pembangunan jalan di Bengkalis senilai ratusan miliar rupiah.

"Ada beberapa pertanyaan lah, nanti lah ya," kata dia bergegas jalan menuju masjid.

Ditanya mengenai proyek multiyears yang menjadi indikasi korupsi sejumlah pejabat di Bengkalis, Amril juga mengaku tak tahu.

Sebelumnya

Sebelumnya pihak KPK juga menemukan uang senilai Rp 1,9 miliar di rumah Bupati Bengkalis AM dalam penggeledahan terkait dugaan kasuskorupsi proyek multi years pembangunan jalan di Kabupaten Bengkalis.

Untuk mendalami temuan uang yang mencurigakan itu, KPK telah memanggil sejumlah saksi untuk diperiksa di Mako Brimob Polda Riau Selasa (5/6/2018).

Ada 8 orang saksi yang dipanggil penyidik dan kemudian hari ini pemeriksaan berlanjut pada AM.

Juru Bicara KPK, Febri Diyansah dihubungi terpisah mengatakan pihaknya belum menerima data dan informasi lengkap terkait 8 orang selain AM yang diperiksa KPK kemarin.

Patut diketahui, pemeriksaan AM dan sejumlah saksi lainnya itu terkait dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis tahun 2013-2015.

Menurut Febri, penggeledahan rumah dinas Bupati Bengkalis bebwrapa waktu lalu itu merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk pengumpulan bukti-bukti lebih lanjut.

Sebelumnya, KPK juga menggeledah dua kantor pemerintahan di Kabupaten Bengkalis, yakni Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan DPRD Bengkalis, pada Senin (19/3/2018).

Dalam kasus ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka itu adalah mantan Kepala Dinas PU Bengkalis periode 2013-2015, Muhammad Nasir dan kontraktor Dirut Utama PT MRC, Hobby Siregar.

KPK belum memberi klarifikasi lanjutan terkait informasi adanya tersangka lainnya dalam kasus tersebut.

RiauBook.com