RIAUBOOK.COM - Measles (Campak) dan Rubella merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan cacat hingga kematian, penyakit tersebut ditularkan oleh virus melalui nafas maupun batuk atau bersin.
Berdasarkan Data Kejadian Luar Bisa (KLB) Dinas Kesehatan Provinsi Riau sampai awal Juni 2018, kabupaten/kota di wilayah setempat telah melaporkan kasus Measles Rubella (MR) dengan jumlah angka beragam.
Laporan sementara, Kabupaten Siak menempati urutan teratas untuk penularan MR dengan jumlah sebanyak 275 laporan, diikuti oleh Kota Pekanbaru sebanyak 252 laporan dan Kota Dumai sebanyak 118 laporan.
Untuk laporan penularan MR di 9 kabupaten lainnya sementara masih dalam jumlah puluhan.
Dari hasil uji laboratorium di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, sampel darah pengidap Campak di Riau, 70 persen diantaranya positif terdapat Rubella.
Bulan Agustus-September 2018 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Riau kembali melakukan Imunisasi MR untuk tahap II dengan sasaran anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun.
Kepala Dinas Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pihaknya menargetkan pelaksanaan imunisasi pada tahun ini mencapai angka 95 persen atau 1.955.658 anak di wilayah setempat.
"Penyakit Campak dapat mengakibatkan komplikasi berat sehingga menyebabkan radang paru, radang otak, diare berat, radang telinga, dehidrasi, hingga kekematian. Insiden tinggi terjadi pada anak berusia 5- 9 tahun dan tingkat penularan pada kelompok anak sangat tinggi," kata Mimi, Senin (25/6/2018) di Pekanbaru.
Kata dia, gejala yang timbul jika terserang penyakit ini adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, mata merah dan selanjutnya timbul ruam di sekujur tubuh.
Sementara, penderita yang terserang Rubella lebih sulit untuk dideteksi karena 50 persen penderita tidak menimbulkan gejala, biasanya gejala yang timbul adalah demam dan ruam ringan.
Insiden tinggi penyakit Rubella ini paling banyak menyerang anak berusia 3-10 tahun, Pemberantasan Congintal Rubella Syndrome (CRS) merupakan kunci untuk memutus mata rantai penularan Penyakit Rubella.
Jika Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan akan mengakibatkan aborsi spontan maupun kecacatan permanen pada anak, yakni keterbelakangan mental, kelainan jantung, kelainan pada otak, tuli, dan gangguan pengelihatan.
Untuk memutus penyebaran Syndrome tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara imunisasi MR sejak dini.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama Dinas Pendidikan dan Organisasi Profesi, Majelis Ulama Indonesia, serta instansi terkait lainnya akan melakukan Imunisasi kepada pelajar di sekolah-sekolah pada Bulan Agustus ini.
Sementara, untuk anak berusia Balita imunisasi akan dilakukan di Pos-Pos pelayanan Imunisasi seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya pada bulan September 2018.
Mimi berharap para orang tua dapat ikut serta dan aktif membawa anaknya untuk imunisasi MR, dirinya mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal kehalalan vaksin imunisasi tersebut karena telah mendapat kajian dan fatwa halal dari MUI.
"Ada isu bahwa vaksin ini mengandung babi, padahal telah dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan bahwa vaksin ini tidak mengandung yang demikian, dan banyak negara – negara yang notabene masyarakatnya beragama Islam seperti Arab Saudi telah lebih dahulu menggunakan vaksin MR ini," kata Mimi. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…