RIAUBOOK.COM - Masih ingat dengan tragedi tenggelamnya Kamapl Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba beberapa waktu lalu?.
Setelah dilakukan musyawarah dengan seluruh keluarga korban, pencarian para korban dan proses evakuasi telah dihentikan. Tindakan ini dipandu oleh pemerintah kabupaten Simalungun.
"Kami kemarin sudah ada musyawarah antara Tim SAR Gabungan, keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan kepada wartawan, Senin siang, 2 Juli 2018.
Keberadaan korban dan diduga KM Sinar Bangun berada di kedalaman 450 meter di Perairan Danau Toba. Budiawan mengatakan, prosesi terakhir akan dilakukan tabur bunga di Danau Toba sebagai wujud keikhlasan keluarga korban untuk pencarian seluruh korban.
"Bahwa keluarga korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan," kata Budiawan.
Sementara itu, di hari ke-15 pencarian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan juga mengunjungi wilayah perairan Danau Toba untuk turut melakukan tabur bunga.
"Hari ini juga kami kedatangan menko Maritim, juga akan dilakukan tabur bunga di Danau Toba. Besok dilakukan tabur bunga," ungkap Budiawan.
Proses pencarian pertama dilaksanakan 18-24 Juni 2018. Perpanjangan masa pencarian pertama 25-27 Juni 2018. Kemudian, perpanjangan masa pencarian untuk kedua kalinya, 28-30 Juni 2018. Untuk perpanjangan pencarian ketiga kalinya, 1-3 Juli 2018.
Untuk saat ini, Tim SAR Gabungan baru berhasil mengevakuasi 24 orang. Sebanyak 21 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan tiga orang dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian, 164 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini. (sumber:viva)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…