RIAUBOOK.COM - Luka Modric merupakan salah satu pemain yang berpengaruh dalam pertandingan final melawan Prancis di Piala Dunia 2018.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Kroasia harus mengakui keunggulan Prancis setelah kalah dengan skor 2-4.
Penyerang timnas Kroasia, Luka Modric menilai timnya dikalahkan karena keputusan buruk wasit Nestor Pitana asal Argentina.
Pemain Real Madrid itu bahkan dengan tegas mengatakan keputusan wasit 'membunuh' peluang timnya di final menghadapi Prancis. Salah satu yang ia soroti adalah hadiah penalti untuk Les Bleus yang diberikan Prancis pada menit ke-37.
Setelah melihat rekaman Video Assistant Referee (VAR), wasit memutuskan memberikan penalti setelah Ivan Perisic dinilai sengaja menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Keputusan wasit itu sempat diprotes keras Perisic karena ia mengatakan tak aktif mengenai bola dengan tangannya.
Antoine Griezmann yang berperan sebagai algojo penalti pun sukses mengeksekusi tendangan tersebut pada menit ke-38. Ia berhasil mengecoh kiper Danijel Subasic yang merupakan salah satu kiper yang tampil bagus di Piala Dunia 2018.
Gol penalti itu membuat skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Prancis setelah Perisic berhasil menyamakan skor 1-1 berkat golnya di menit ke-28. Tim arahan Didier Deschamps sempat unggul 1-0 karena gol bunuh diri Mario Mandzukic di menit ke-18.
"Gol kedua [yang dicetak Kroasia] sebenarnya merupakan sebuah titik tolak. Kami kemudian dikejutkan [dengan penalti] yang diberikan itu. Wasit juga sebelumnya memberikan tendangan bebas [kepada Prancis] yang menurut opini saya seharusnya tidak perlu," terang Modric seperti dikutip dari Talk Sport.
Gol pertama Prancis terjadi karena bunuh diri Mandzukic yang mencoba menghalau tendangan bebas Antoine Griezmann dengan sundulannya. Bola justru berubah arah dan masuk ke gawang Subasic.
"Kami kemudian bisa bangkit setelah gol pertama dan ketika kami memainkan sepak bola yang sangat bagus, ia [wasit] memberikan penalti dan itu membunuh Anda," ucap Modric.
Gelandang 32 tahun itu sendiri mengatakan timnya kalah di final Piala Dunia 2018 hanya karena tidak beruntung.
"Kami bermain bagus dan bahkan kami tim yang lebih baik, tapi kadang tim yang lebih baik pun tidak menang. Kami harus bangga dengan permainan kami, tapi itu saja tidak cukup untuk menang," ujar Modric. (arh/CNNindonesia)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…