RIAUBOOK.COM - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memantau ada sebanyak 17 titik panas (hot spot) yang tersebar di Provinsi Riau, Senin (16/7/2018).
Dari 17 titik hotspot yang tersebar di beberapa kabupaten/kota, terdapat 12 titik yang memiliki level convidence 70 persen, hal ini mengindikasikan kalau hotspot tersebut sebagian besar merupakan titik api (fire spot).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau saat ini tengah mengerahkan 3 helikopter untuk melakukan pantauan dan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Kepala BPBD Riau Edward Sanger mengatakan pihaknya terus memantau dan berupaya melakukan antisipasi dan penahanan Karhutla yang tersebar di 6 kabupaten/kota.
"Itu semua sudah kami pantau, kita sudah turunkan Tim, Helikopter Sikorsky sudah ke Rohil, Helikopter Kamov itu ke Rohul, hari ini saya juga akan ke Dumai untuk patroli yang di Sam-Sam itu," kata Edward saat dihubungi, Senin (16/7/2018).
Kata dia, tiga daerah tersebut memiliki potensi paling besar untuk terjadi Karhutla.
Edward juga mengatakan, di wilayah tersebut tidak turun hujan selama lebih dari 10 hari sehingga potensi kebakaran cukup tinggi.
"Kalau seminggu saja tidak ada hujan, sudah lah tu, semalam saja pun di Palas terbakar, paling cuma seminggu tidak hujan, yang jelas kita tetap berusaha terus untuk mencegah dan menangani Karhutla," tutur Edward.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya Karhutla.
"Janganlah lagi membuka lahan, jangan menupuk-numpuk sampah kering untuk dibakar, mungkin niatnya membakar sedikit-sedikit, tapi nanti tiba-tiba meluas tidak bisa terkendali, apalagi sekarang cuaca panas, angin kencang," kata dia.
Menurut pantauan Edward dilapangkan, kebanyakan lahan yang terbakar adalah hutan yang tidak diketahi siapa pemiliknya (open akses).
"Itu yang di Sam-Sam gitu juga, mungkin ada perambahan hutan disana, sudah seminggu ini saya disana, tapi memang di Satelit juga bisa tidak terpantau, hari ini ada 17 tapi nanti di lapangan bisa lebih banyak," demikian Edward. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…