RIAUBOOK.COM - Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Lubuk Gaung, Dumai terus berlangsung. Sejumlah tim gabungan telah diterjunkan untuk melakukan pemadaman.
Upaya pemadaman dilakukan dari udara dan darat.
Tiga heli dikerahkan untuk menanggulangi kebakaran termasuk tim darat yang berasal dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Manggala Agni.
Ketiga heli yang sudah sudah dikerahkan untuk menanggulangi Karhutla di Lubuk Gaung Dumai tersebut, yakni dua heli bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sikorsky dan Kamov. Kemudian ditambah lagi heli Super Puma dari Sinar Mas Forestry.
"Kita terus berusaha menekan, melakukan penanggulangan jangan sampai terus meluas. Ada tiga heli, dua Kamov dan Sikorsky serta bantuan dari Sinar Mas heli Super Puma," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Kamis (23/8/18).
Tim udara akan memprioritaskan kebakaran di titik yang sulit dijangkau tim darat, dengan menjatuhkan 'bom air'. Peran ini sangat penting mengingat medan Karhutla jauh dari akses jalan darat. Begitu juga sebaliknya, tim darat juga menjadi penentu dalam memastikan kebakaran agar tidak meluas.
"Tim darat gabungan, baik TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni sudah sudah ditempatkan di lokasi kebakaran," ungkap Sanger.
Mantan Penjabat (Pj) Walikota Dumai ini meyakini Karhutla yang terjadi di Lubuk Gaung ini sangat mungkin ada unsur kesengajaan. Pasalnya, titik api yang sebelumnya sudah berhasil 'dijinakan' tiba-tiba dalam dua hari terakhir kembali membara.
Kebakaran meluas ke lokasi baru secara masip. Tidak hanya di titik tertentu, tetapi meluas ke lokasi baru lagi. Artinya, jika tidak ada unsur kesengajaan tidak mungkin Karhutla yang sebelumnya sudah berhasil dipadamkan tiba-tiba kembali membakar di lokasi baru secara masip.
"Dia beda kalau kebakaran di lahan dikarenakan bara yang belum sempat padam atau karena percikan api dengan yang sengaja dibakar. Ini kebakarannya masip betul," ujar Sanger. (RB/MC)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…