Riau Book - Masih ingat dengan Brigadir Kepala ST Simanjuntak yang menembak istrinya hingga tewas pada Oktober 2015 lalu?

Jajaran Kepolisian Resor Rokan Hulu, Riau berhasil mengungkap motif penembakan dan pembunuhan tersebut.

Hal ini terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi penembakan yang dilakukan oleh Bripka ST yang berujung pada kematian Risma Nainggolan di Desa Muara Bilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu, Selasa.

"Pemicu kasus pembunuhan ini berawal dari adanya kecemburuan korban karena tersangka diduga berselingkuh. Selanjutnya, korban juga sudah lama tidak dinafkahi batin. Pada saat kejadian sendiri korban sempat mengejek korban dan mengucapkan kata-kata kotor sehingga tersangka sakit hati dan menembak korban," jelas Kapolres Rokan Hulu AKBP Pitoyo Agung kepada Antara melalui sambungan telfon di Pekanbaru.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pembunuhan itu berlatar belakang pada motif ekonomi dimana korban tidak mendapat jatah hidup yang layak dari tersangka.

Tersangka Bripka ST Simanjuntak merupakan oknum polisi yang bertugas di Polsek Kepenuhan, Rokan Hulu sementara korban merupakan istri muda pelaku pada 19 Oktober 2015 lalu.

Pada gelaran rekonstruksi tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda yakni Mapolsek Kepenuhan dan rumah tersangka di Jalan Baru Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu.

Dalam rekonstruksi itu terlihat bahwa sebelum kejadian, tersangka sempat mengikuti apel pagi di Polsek tempat ST bertugas. Setelah itu, tersangka menemui temannya bernama Bripka Jamal untuk meminjam uang sebesar Rp50 ribu.

Selanjutnya, tersangka lalu menemui konamdannya, Kepala Unit Reskrim Polsek Kepenuhan, Ipda Safaruddin untuk mengambil senjata api. Untuk selanjutnya, senjata api itulah yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa korban.

Dari rekontruksi itu turut diketahui bahwa senjata api yang digunakan tersangka seharusnya digunakan dalam pengamanan di Bank Mandiri di Koto Tengah.

Namun, seusai mengambil senjata api laras pendek itu, tersangka tidak lantas menuju lokasi tempat seharusnya dia berada, tapi justru mampi ke rumahnya.

"Disitulah terungkap bagaiman awal mula tersangka tega menghabisi nyawa korban," jelas Pitoyo.

Saat itu terjadi pertengkaran dan percekcokan antara tersangka dengan korban Risma Nainggolan hingga akhirnya tersangka meletuskan lima tembakan hingga korban tersungkur bersimbah darah.

Setelah aksi sadis itu, pelaku sempat mengembalikan senjata api ke rekan sekantornya sebelum melarikan diri ke Kalimantan Selatan.

Bripka ST Simanjutak diringkus di di Martapura, Kalimantan Selatan pada 20 November 2015 lalu.

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau