RIAUBOOK.COM - Selalu ada cerita dibalik peristiwa. Demikian pula halnya dengan bencana gempa bumi dan tsunami yang menghantan Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.
Kali ini ada sebuah Masjid Jami, Pantoloan, yang berada di pinggiran Kota Palu.
Masjid Jami Pantoloan tetap berdiri kokoh meski diterjang gelombang tsunami. Salah satu saksi mata, Ismail, 49 tahun, menyebut tsunami menghantam saat dia menjalankan sholat Maghrib di masjid itu.
Ismail menyebut tsunami hanya 'terbang' di atas kubah masjid.
" Pada saat terjadi tsunami di dalam masjid, cukup besar meninggi sekitar 12 meter lebih ketinggian air melewati masjid," kata Ismail ke PojokSatu, dikutip Minggu, 14 Oktober 2018.
Ismail mengatakan ketika muazin mengumandangkan azan, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) mengguncang. Warga berhamburan untuk menyelamatkan diri dari guncangan keras tersebut.
Saat itu, Ismail tidak mampu berdiri tegak. Meski banyak yang menyelamatkan diri, sebagian jemaah yang berada di dalam masjid melanjutkan niat untuk menjalankan ibadah sholat maghrib berjemaah.
Ajaib, Air Melompati Masjid
Peristiwa penuh keajaiban itu, kata Ismail, muncul ketika lafaz 'hayya alas sholah' dikumandangkan. Gelombang air laut meninggi, menghantam segala sesuatu yang ada di depannya. Kecuali Masjid Jami Pantoloan.
"Tidak terbelah dua, dia bergelombang naik meninggi ke atas kubah masjid," ujar Ismail bercerita.
Saksi mata lainnya, Muhammad Alif Firmansyah, 18 tahun, menceritakan keajaiban itu. "Waktu tsunami terbelah, air itu terbelah, air itu lompat melewati masjid," kata Alif.
Alif kaget dan merasa kagum, rumah ibadah umat Islam tersebut tetap berdiri kokoh meski terdapat peristiwa tsunami. (Dream)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…