RIAUBOOK.COM - Sejak hari pertama pada Senin (29/10/18) tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) digelar di Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Assesment Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, telah ada 2.486 orang yang ikut, namun baru 92 orang yang memenuhi passing grade.
Seperti diketahui, passing grade adalah batas nilai minimal yang harus dipenuhi sebagai acuan untuk meluluskan seseorang termasuk pada tes SKD CPNS ini.
"Dari 2.486 orang yang sudah ikut ujian, sejak hari pertama baru 92 orang yang memenuhi passing grade," kata Kepala BKD Riau Ikhwan Ridwan, Minggu (4/11/18).
Minimnya peserta ujian CPNS Pemprov Riau yang memenuhi passing grade tersebut menjadi perhatian tersendiri para panitia seleksi CPNS. Ikhwan mengaku juga sudah mendiskusikannya mencari jalan keluar.
Hanya saja, apakah keputusan ambang batas nilai atau passing grade ini tetap menjadi acuan dalam menentukan kelulusan sepenuhnya kewenangan pusat.
"Belum ada solusinya, inikan semuanya menentukan pusat. Apakah passing grade ini jadi acuan kelulusan, kita juga masih menunggu arahan pusat," ungkap Ikhwan.
Selain itu, mantan Kepala Biro Hukum Setdaprov Riau ini juga memaparkan terhitung hari pertama tes SKD CPNS digelar di UPT Assesment, sudah ada sebanyak 175 orang peserta ujian yang tak hadir.
Mereka yang tidak hadir ini otomatis dinyatakan gugur, karena tak datang mengikuti ujian SKD CPNS. Sementara untuk hari ini belum direkap dan pelaksanaan ujian SKD CPNS juga masih berlangsung.
"Ada 175 orang tak hadir selama enam hari terhitung tes dimulai. Kalau hari ini nantilah, sekarangkan masih ujian pesertanya," jelas Ikhwan.
Rincian ketidakhadiran peserta tes SKD CPNS tersebut yakni, pada hari pertama 39 orang, hari kedua 27 orang, hari ketiga dan keempat masing-masing 23 orang, hari kelima 24 orang 23 orang serta hari keenam 39 orang.
"Semuanya tak ada konfirmasi. Karena tak hadir tentu otomatis gugur," kata Ikhwan. (RB/MCR/mtr)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…