RIAUBOOK.COM - "Karya, Juang, Kerja" merupakan frasa yang menjadi motto seorang politisi milenial dari Golongan Karya dengan etos kerja nyata.
Dialah Supirman, sejumlah baliho yang menampangkan wajah milenial ini mulai membanjiri sejumlah titik keramaian di Kota Pekanbaru.
Dalam baliho besar di tepian 'fly over' pertigaan Sudirman-Nangka dan di seputaran kawasan Pasar Cik Puan, Supirman mengenakan jas kuning tersenyum 'menyapa' pengendara yang melintasi jembatan layang.
Dalam baliho itu, juga tertulis motto Supirman; "karya, juang, kerja".
"Karya artinya memberikan hasil karya terbaik, dan berkarya dengan cemerkang bersama partai panutan Golongan Karya (Golkar)," kata Supirman di Pekanbaru, Sabtu (10/11/2018).
Juang menurut dia, adalah tuntutan bagi generasi milenial untuk berani menghadapi tantangan diera modern yang serba canggih, begitu cangginya bahkan informasi bohong begitu cepat disebarkan, dan hal ini harus cepat ditangkal.
"Ini menjadi tugas bagi kita semua untuk berjuang demi kebaikan daerah dan bangsa, berjuang berantas hoax, dan berjuang untuk membangun dearah dan nusantara," kata caleg Golkar DPR RI Dapil Riau I ini.
Sementara kerja menurut dia adalah frasa yang memiliki kandungan makna paling penting, tanpa bekerja, maka karya dan juang hanyalah sebuah impian belaka.
Jadi, demikian Supirman, karya, juang & kerja adalah satu paket frasa yang melekat, ketiganya harus diwujudkan agar menciptakan hasil yang sempurna bagi pembangunan daerah dan negeri.
Di era sekarang, ketika teknologi sudah begitu janggih, demikian Supirman, maka peran muda-mudi atau yang dikenal sebagai kaum milenial menjadi begitu penting.
"Begitu pentingnya, kaum milenial mampu memengaruhi lingkungan masyarakat hanya dengan menuangkan karyanya, daya juangnya, dan kerjanya lewat smartphone," demikaian Pirman dalam wawancara bersama RiauBook.com.
Menurut Supirman, kaum milenial merupakan kalangan 'ajib' yang mampu membangun karakter bangsa ini untuk lebih baik, bebas dari korupsi, dan tentunya maju dalam segala hal.
Nama Supirman akhir-akhir ini menjadi sorotan publik dan disebut-sebut sebagai 'motor' yang melancarkan realisasi pencairan dana bagi hasil (DBH) migas untuk Provinsi Riau yang bertahun-tahun 'tersandera'.
"Semua karena perjuangan kita, bukan hanya karena saya dan soal saya," kata Supirman, kader senior Golkar yang memiliki kedekatan dengan Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat pesan elektronik yang diterima di Pekanbaru, Rabu (7/11/2018).
Supirman adalah salah satu 'punggawa' dari Tim Relawan Cakra 19 yang di dalamnya terdapat sejumlah nama purnawairawan TNI yang mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf.
Dia adalah mantan Ketua Kamar Dagang Indonesia (KaDIn) Pekanbaru, juga merupakan kader Golkar yang saat ini dipercaya sebagai bendahara pada satu bidang di partai berlambang pohon beringin.
Nama Supirman mencuat begitu 'deras' setelah Relawan Jokowi-Ma'ruf (Projo) Wilayah Riau berhasil mengaet 11 kepala daerah untuk bersama-sama mendeklarasikan diri mendukung Jokowi 2 periode memimpin Indonesia.
Sejumlah pihak menduga-duga, deklarasi sejumlah kepala daerah di Riau bersama Projo ada peran Cakra 19 yang dikerahkan oleh Supirman lewat pendekatan-pendekatan persuasif.
"Yang jelas itu adalah keinginan mereka (sejumlah kepala daerah), tidak ada tekanan melainkan penguatan untuk Riau lebih baik," kata Supirman yang saat ini ambil bagian merebut kursi parlemen (DPR RI) dengan nomor urut 7 lewat Partai Golkar.
Terakhir, nama Supirman kembali disebut-sebut sebagai orang yang berperan besar dalam suksesi pencairan DBH migas bahkan tahun depan pemerintah pusat memastikan DBH migas bertambah seiring kenaikan harga minyak dunia.
"Substansi pembicaraan pertemuan kepala daerah kemarin dengan Pak Menko, hanya Pak Menko dan kepala daerah lah yang tahu. Tetapi intinya adalah, perhatian pemerintah pusat untuk Riau itu besar dan menggambarkan bahwa tidak rumit untuk menjalin komunikasi dengan pusat," kata Supirman pada RiauBook.com.
Sebelumnya, Tim Banggar DPRD Riau telah berhasil menerima kesepakatan yang menggembirakan usai bertemu dengan pejabat Kementerian Keuangan.Pertama adalah; terjadi perubahan besaran DBH migas yang akan diterima Riau atau mengalami kenaikan, yang berdampak pada pendapatan 2019.
Kedua untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat juga menjanjikan kenaikan yang signifikan untuk Riau pada 2019.Total kenaikan dari pendapatan yang telah ditetapkan naik Rp1 triliun lebih menjadi Rp5.719.715.049.000,-.
Semula Triwulan ke III, pusat sudah mentransfer Rp387,2 miliar DBH, dan masih akan tambah Rp41 miliar lagi pada pekan ini.
Legislator Riau, Suhardiman Amby mengatakan, semula pihak Banggar datang ke Kementerian Keuangan untuk minta anggaran senilai Rp357 miliar, namun pusat justru menambahnya menjadi Rp586 miliar.
Sehingga Pemprov Riau diperkirakan tahun depan akan mampu menyerap lebih besar Dana Alokasi Khusus yang semula Rp1.533.482.890.000 naik sebanyak Rp329.558.448.000 menjadi Rp1.863.041.338.000.
RB/fzr
'DMA' Syamsuar
SEPERTI balapan dalam lintasan buruk, seorang rider memang harus penuh kehati-hatian dalam mengendalikan kuda besi. Kondisi suhu udara dan cuaca…