RIAUBOOK.COM - Minimnya informasi yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak, terkait hasil uji laboratorium sampel air sungai Siak yang diambil untuk menguji apakah air itu tercemar atau tidak, terkesan tidak transparan.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Siak Muhtarom, saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (10/12/18).
"DLH harus transparan, selama ini mana pernah kita tahu, apa hasilnya. Jangankan di publikasi ke publik, ke kami saja sebagai anggota DPRD tidak pernah dilaporkan pihak Dinas," kata Muhtarom.
Politikus PKB itu mengingatkan, agar tidak ada salah sangka oleh masyarakat, maka apapun hasil uji laboratorium itu harus disampaikan.
Muhtarom mengatakan, ia tidak ingin pihak Dinas bermain mata ke perusahaan-perusahaan yang telah membuang limbah ke tempat yang tidak diperbolehkan.
"Kita tidak ingin kinerja Dinas terkait dipertanyakan masyarakat, karena sejauh ini memang langsung tidak ada informasi apa hasil yang mereka bawa setelah mengambil sampel di Sungai," kata ketua DPC PKB Siak itu.
Muhtarom mengatakan, air tercemar tidak harus berubah warna. Untuk itu, pihak Dinas harus merespon segera terkait laporan adanya kelainan di Sungai Siak seperti ikan mati dan sebagainya.
"Kita meminta LSM untuk menyelidiki apa yang menjadi permasalahan air di Sungai Siak," terang anggota DPRD Siak dapil I itu.
Akhir-akhir ini, masyarakat Siak dihebohkan dengan banyaknya ikan mati di beberapa daerah di Sungai Siak, seperti halnya masyarakat Kecamatan Sabak Auh, di Siak dan di Buatan II Kecamatan Koto Gasib. Fenomena itu mendapat perhatian semua pihak, karena sungai terdalam di Indonesia itu dulunya menjadi kehidupan masyarakat dipinggir sungai kini sudah tidak bersahabat. (RB/Agus)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…