RIAUBOOK.COM - Kembali, desakan untuk memindahkan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK) ke Kabupaten Siak kembali diutarakan masyarakat Kabupaten Siak, kali ini masyarakat Kecamatan Koto Gasib.
Hal itu disampaikan ke Gubernur Riau terpilih Syamsuar, saat silaturahmi sekaligus pamitan Syamsuar bersama masyarakat Kecamatan Koto Gasib di Kampung Tasik Seminai, menjelang beliau dilantik menjadi Gubernur Riau Februari mendatang, Kamis (17/1/19).
"Dengan apa yang dijanjikan pak Syamsuar kemarin, harapan kami agar Bandara SSK II bisa segera dipindahkan ke Kabupaten Siak," kata Camat Koto Gasib Dicky Sofyan.
Dicky mengatakan, pindahnya nanti Bandara ke Siak, tentu membutuhkan tenaga kerja, ia berharap masyarakat Kabupaten Siak bisa dikerjakan disana.
"Faktor ekonomi lagi, tentu perekonomian masyarakat kan lebih baik jika bandara bisa dipindahkan ke Koto Gasib ini," terang mantan Camat Bunga Raya itu.
Selain itu, masyarakat juga berharap, saat Syamsuar telah menjadi Gubernur mendatang, Dicky meminta agar Syamsuar lebih mengutamakan Siak dari semua bidang.
"Semenjak pak Syamsuar jadi bupati 2 periode, sudah banyak anggaran APBD dikucurkan di Koto Gasib ini, baik itu infrastruktur, sarana pendidikan, kesehatan maupun yang lainnya," kata Dicky.
Gubernur Riau terpilih Syamsuar mengaku saat ini masih memperjuangkan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) pindah di Kabupaten Siak.
"Kita masih perjuangkan Bandara SSK II ini balik ke Siak," kata Syamsuar, baru baru ini.
Syamsuar menyebutkan, Bandara SSK II ini akan pindah tergantung nanti jika Joko Widodo kembali terpilih lagi menjadi Presiden RI.
"Kalau pak Jokowi menang lagi, Insha Allah Bandara balik ke Siak, itu sudah disampaikan pak Luhut Binsar Panjaitan kemarin, pak Jokowi komit untuk membangun Infrastruktur " terang Syamsuar.
Saat ditanya, jika Joko Widodo tidak menang di Pilpres 2019 ini, ia tidak mengetahui apakah realisasi pemindahan Bandara ke Siak bisa terwujud.
"Kalau itu saya belum tahu, karena saya tahu yang sekarang aja," katanya.
Bandara Sultan Syarif Kasim II ini diambil dari salah seorang nama Sultan yang pernah memerintah Kerajaan Siak dahulu, Sultan Syarif Kasim II ini juga merupakan pahlawan nasional.
Sultan terakhir kerajaan Siak ini ikut andil didalam kemerdekaan Indonesia, dengan menyumbangkan 13 juta Gulden emas ke pemerintah Republik Indonesia, dan ikut bergabung di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (RB/Agus)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…