RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mewanti-wanti, ada tiga komoditi lokal yang berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat dan harus diperhatikan oleh Syamsuar saat menggantikannya menahkodai "Bumi Lancang Kuning" pasca dilantik nanti.
"Ada tiga komoditi lokal yang menjadi andalan masyarakat, yang pertama harga sawit menurun, kemudian harga karet, dan terakhir harga koprah, tapi kalau tak salah saya sekarang harga koprah sudah mulai membaik," kata Wan Thamrin kepada RiauBook.com, Senin (11/2/2019).
Dikatakan Wan Thamrin, komoditi tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, "terus terang saja, waktu RI 1 kemarin datang ke sini, itu sudah kita laporkan. Tidak ada yang kita sembunyikan".
Selain itu, sebutnya, fluktuasi harga migas secara nasional juga turut menjadi dinamika terhadap pertumbuhan ekonomi Riau.
"Kalau migas memang sudah nasional, memang sudah seperti itu, fluktuasinya seperti itu," kata dia.
Dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di Kantor DPRD Riau, Wan Thamrin menerangkan bahwa kondisi perekonomian Riau pada 2018 dipengaruhi oleh dinamika yang global dan nasional yang mulai menunjukkan tren positif, namun kembali melemah di akhir tahun.
Dikatakannya, dalam lingkup industri dan pertanian, kenaikan harga migas dan komoditas perkebunan memberi dampak positif terhadap pendapatan masyarakat.
"Hal ini dapat dinilai dari naiknya pendapatan per kapita Provinsi Riau, berdasarkan harga berlaku dengan migas dari Rp105,29 juta pada tahun 2017, menjadi Rp110,23 juta pada tahun 2018," tuturnya.
Kondisi tersebut, Wan Thamrin melanjutkan, lebih jelas bila ditinjau dari harga berlaku tanpa migas yang mengalami kenaikan dari Rp82,43 juta pada tahun 2017 dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp86,19 juta pada tahun 2018.
Kata dia, dalam kurun waktu terakhir, PDRB Riau per kapita berdasarkan harga konstan tanpa migas juga menunjukkan tren meningkat, "pada tahun 2015 PDRB Riau per kapita berdasarkan harga konstan tanpa migas mencapai Rp56,78 juta, diperkirakan menjadi Rp58,36 juta pertahun pada 2018".
Sementara itu, di penghujung masa jabatannya, Wan Thamrin mengatakan jika penduduk miskin di Riau pada Maret tahun 2018 sebanyak 500,44 ribu jiwa atau 7,39 persen.
"Melalui berbagai upaya pembangunan yang dilakukan bersama pada tahun 2015 sampai Maret 2018 penduduk miskin Riau dapat ditekan sebesar 7,39 persen yang jauh lebih rendah dibandingkan jumlah penduduk miskin secara nasional yang mencapai 9,82 persen," kata dia. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…