RIAUBOOK.COM - Bersepeda bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya memiliki manfaat bagi kesehatan dan pikiran, namun juga memiliki filosofi dengan kandungan makna persahabatannya dengan Prabowo Subianto.
Tidak dipungkiri, Prabowo termasuk orang yang memiliki pengaruh pada karir politik Jokowi, mulai dari Pilgub DKI Jakarta sebelum akhirnya menjabat sebagai Presiden RI.
Dengan dasar itu, Presiden Jokowi pada debat capres lalu mengungkap kedekatannya dengan Prabowo yang menjadi rivalnya.
"Pak Prabowo, saya senang naik sepeda. Saya senang naik sepeda. Saat naik sepeda rantainya putus. Tapi percayalah Pak Prabowo, tali persahabatan kita tidak akan pernah putus.
Saya juga percaya, tali persahabatan saya dan Pak Ma'ruf dan Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno Insya Allah juga tidak akan putus, tali persahabatan tali silaturahmi di antara kita," kata Jokowi.
Filosofis Kerja Keras
Dalam akun facebooknya, Jokowi juga mengungkapkan makna filosofis yang mendalam dari kegiatan bersepeda.
Menurut Jokowi, bersepeda merupakan cerminan dari kemandirian dan kerja keras.
"Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, bersepeda merupakan wujud dari kebersamaan, yang didalamnya terdapat koordinasi dan pembagian fungsi dari berbagai anggota tubuh.
"Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem," dia menjelaskan.
Menurut Jokowi, bersepeda itu juga bergerak maju dalam keseimbangan.
"Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah," ujar Jokowi.
Bersepada juga sangat bersahaja dan bisa dinikmati oleh semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.
"Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan," kata dia.
(fazar)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…