RIAUBOOK.COM - Warga Kota Pekanbaru tampak antusias untuk menukarkan uang baru yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) untuk kebutuhan menjelang Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Terbukti mulai dibuka pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB hampir 300-an antrean sudah dilayani untuk melakukan penukaran
di halaman kantor gubernur Riau, Senin (20/5/2019).
"Waktu buka pukul 09.00 WIB tadi sudah ratusan yang antre, " kata Kasir BI Kantor Perwakilan Wilayah Pekanbaru, Hendra di Pekanbaru, Senin.
Hendra menjelaskan, BI bekerjasama dengan 46 bank lainnya memang membuka sembilan loket penukaran. Dimana jam operasionalnya dari Senin sampai Sabtu 20-25 Mei, mulai pukul 09.WIB hingga 12.00 WIB.
Menurut Hendra setiap harinya BI menyediakan antrian maksimal 500 nomor urut, namun hal itu akan fleksibel sesuai animo dan batas waktu operasional yang masih buka hingga pukul 12.00 WIB.
Dia juga menjelaskan untuk loket penukaran yang tersedia, akan dilayani oleh bank-bank yang beroperasi di Pekanbaru secara bergiliran sesuai roster.
"Misalkan hari pertama baru ada enam bank dari sembilan loket yang seharusnya kita buka yakni bank Nagari, Permata, GNB , BTPN Syariah, Mestika, Mandiri Syariah, Mayapada, plus BI," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kasir Perbankan Pekanbaru (Forkab) Nur Hafandi, yang juga karyawan bank OCBC NISP Pekanbaru, menjelaskan, tahun ini komunitas itu ikut terlibat membantu menukarkan uang baru.
"Kami ikut menyukseskan program BI, agar mempermudah kerja dalam melayani penukaran uang. Kalau melibatkan BI saja mereka terbatas," kata Nur Hafandi .
Menurutnya selama enam hari dari saat ini semua kasir-kasir bank secara bergantian ikut ke lapangan, selain menukar uang, juga menjadi cara agar tersosialisasi juga ke masyarakat ada berapa bank yang beroperasi di Pekanbaru.
"Karena masih ada bank yang tidak dikenal oleh masyarakat," tambahnya. (RB/Ver)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…