RIAUBOOK.COM - Anisa (48) warga Tangkerang tersengal-sengal sambil mengayunkan langkahnya menuju tenda penukaran uang baru yang terletak di halaman kantor Gubernur Riau Selasa (21/5/2019) pagi.
Ia khawatir tidak lagi mendapat nomor antrean karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB.
Anisa mengeluhkan sebelumnya tidak bisa menukar uang baru di Kantor Cabang BRI yang ada di tempat dirinya baru saja menyetor sejumlah dana.
"Saya tadi tidak dilayani menukar uang di BRI, katanya hanya buka hari Rabu dan Kamis," ujar Anisa saat dijumpai di halaman Kantor Gubernur Riau
Karena tidak dilayani di BRI tersebut, ia terpaksa bergegas datang ke tenda yang di sediakan BI di halaman kantor Gubernur Riau untuk menukar uang baru.
"Kalau seperti ini kami repot, harus kejar ke sana dan ke sini lalu antre," keluhnya sambil mengambil nomor antrian.
Kepala unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) BI Aries Candra Wijaya saat dikonfirmasi membenarkan memang penukaran uang baru di tiap bank pada hari normal dijadwal bergilir harinya.
"Memang benar BRI dan bank lainnya punya jadwal dan hari sendiri untuk melayani penukaran, " kata Aries Candra Wijaya.
Menyikapi informasi tersebut, Kepala Kantor Perwakilan BI Riau, Decymus langsung memerintahkan agar bagian unit BI menghimbau kantor bank yang ada di Riau, khususnya Pekanbaru untuk membuka layanan penukaran tiap hari selama menjelang Idul Fitri 1440.
"Prinsipnya memang terserah bank mengatur jadwal pelayanan penukaran, tetapi khusus lebaran lebih afdol layanan dibuka , tidak dua kali seminggu, alangkah eloknya melayani setiap hari karena kita ingin berbagi kebahagiaan menyambut Idul Fitri 1440 H," kata Decymus saat pembukaan penukaran uang bersama di kantor gubernur Riau oleh gubri.
Perlu diketahui BI sudah membuka layanan penukaran uang baru bagi warga Pekanbaru mulai 20-25 Mei, pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB di halaman kantor Gubernur Riau. (RB/Ver)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…