RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Memang sudah waktunya, PDI Perjuangan memikiki pemimpin baru yang lebih bergairah, siapakah sosok yang pas menggantikan sang wanita unggul anak mantan Presiden RI Soekano itu?
Kenalkan Prananda Prabowo calon pengganti Megawati Soekarnoputri di PDIP, "sunyi" saat bekerja, tapi lihat deretan kehabatannya hingga mampu menangkan Jokowi.
Partai pemenang Pemilu 2019, PDI Perjuangan (PDIP) akan menggelar Kongres V, di Bali, Agustus 2019.
Pelaksanaan kongres dipercepat dari sebelumnya yang dijadwalkan digelar pada tahun depan atau 2020.
Sebelum kongres, PDIP akan menggelar Rakernas IV di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Beredar kabar jika kongres mengagendakan pemilihan Ketua Umum PDIP.
Saat ini, PDIP dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sejak 24 Maret 1999.
Sudah 5 periode putri Presiden RI pertama Soekarno tersebut menjabat Ketua Umum PDIP, yakni periode tahun 1999 - 2005, tahun 2005 - 2010, tahun 2010 - 2015, dan 2015 - 2020.
Selama kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, PDIP sudah 3 kali memenangkan Pemilu.
Pada Pemilu 2004, PDIP meraih posisi kedua dan pada Pemilu 2009, PDIP meraih posisi ketiga.
Kemenangan PDIP tak lepas dari "tangan dingin" 2 putra dan putri Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.
Saat ini Puan Maharani menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, sedangkan Muhammad Prananda Prabowo menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif.
"Tangan dingin" Muhammad Prananda Prabowo (49) dengan adiknya, Puan Maharani (45) terbukti dari PDIP memenangkan Pemilu 2014 dan 2019 sekaligus kadernya, Jokowi terpilih menjadi Presiden RI.
Setelah memenangkan PDIP pada Pemilu2014 dan Jokowi jadi Presiden RI, Puan Maharani kemudian mendapat jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia.
Sementara, kakaknya, Muhammad Prananda Prabowo tak masuk dalam kabinet.
Muhammad Prananda Prabowo merupakan sosok yang tak suka tampil melalui media massa, beda dengan adiknya, Puan Maharani.
Dia adalah sosok pekerja di balik layar.
Saat ini, berhembus isu jika Muhammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani menjadi calon Ketua Umum PDIP jika nantinya Megawati Soekarnoputri (72) mundur melalui kongresi di Bali.
Pada pelaksanaan Rakarnas IV, Muhammad Prananda Prabowo merupakan yang menandatangani undangan bersama dengan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
Inikah tanda-tanda jika Muhammad Prananda Prabowo digadang-gadang jadi Ketua Umum PDIP?
Sebelumnya, Muhammad Prananda Prabowo adalah Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi PDIP.
Muhammad Prananda Prabowo sebenarnya bersaudara tiri dengan Puan Maharani.
Dia adalah putra kandung Megawati Soekarnoputri dari suami, almarhum Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.
Muhammad Prananda Prabowo hanya 2 bersaudara kandung dan kakaknya adalah Mohamad Rizki Pratama.
Dia dijuluki putra mahkota Megawati.
Oleh sejumlah kaum Marhaen, ia dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.
Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Muhammad Prananda Prabowo dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Ia pertama kali muncul saat Megawati Soekarnoputri mengajaknya dalam konferensi pers bersama Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP pada tahun 2010 di Bali.
Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati Soekarnoputri.
Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi").
Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
Dalam kehidupan pribadinya, Muhammad Prananda Prabowo memiliki istri, yakni Nancy Prananda.
Sementara, anaknya, yakni Muhammad Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Pada tahun 2015, setelah Pemilu2014, Muhammad Prananda Prabowo membuat heboh karena menciptakan dan menyanyikan lagu cadas berjudul 'Pengkhianat'.
Selain aktif dalam dunia politik, Muhammad Prananda Prabowo juga memiliki ketertarikan tinggi di bidang musik.
Penyuka aliran musik cadas ini dikenal piawai dalam bermain bass.
Karakter permainan bassnya tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya bermain Steve Harris, bassis Iron Maiden, band cadas asal Inggris yang menjadi idolanya.
Keprihatinannya yang mendalam atas semakin pudarnya rasa nasionalisme di kalangan anak muda mendorongnya untuk membentuk sebuah grup band bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, Dialektika adalah prinsip-prinsip Revolusi yang sering diucapkan Bung Karno) sebagai medium penyampai pesan nasionalisme kepada kaum muda.
Sumber tribunnews
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…