RIAUBOOK.COM - Peristiwa serangan bom yang menewaskan tiga personel pasukan khusus dari satuan anti-terorisme Filipina beberapa waktu lalu, saat ini masih dalam penyelidikan otoritas setempat.
Meski penyelidikan belum mendapatkan kesimpulan, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menduga pelaku bom bunuh diri yang menyerang personel militer di selatan negara tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Dugaan tersebut diungkapkan Lorenzana berdasarkan pengakuan beberapa pihak yang mengatakan serangan itu bisa jadi dilakukan oleh WNI atau bahkan warga Filipina sendiri.
"Seseorang mengatakan pelaku pengeboman merupakan warga Indonesia, seseorang mengatakan itu warga Filipina. Tapi kita tunggu saja," kata Lorenzana dalam jumpa pers di Manila, Senin (1/7/2019).
Lorenzana juga menyakini serangan itu merupakan bentuk peningkatan ekstremisme di negra setempat. "Ya, ya, saya yakin ini telah meningkatkan level ekstremisme di sini (Filipina)," ujarnya seperti dilansir dari CNNIndonesia.com mengutip The Straits Times.
Sebelumnya, pada Jumat (28/6/2019) lalu, dua anggota militan yang diklaim merupakan bagian dari ISIS, meledakkan diri mereka di depan kamp pasukan khusus anti-terorisme Filipina di Kota Indanan, Jolo, yang tengah bergejolak.
Lembaga pemantau aktivitas ektremisme, SITE Intelligence Group, telah merilis sejumlah foto yang menggambarkan dua orang militan yang melakukan serangan tersebut.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, keduanya diperkirakan berusia sekitar 20 tahun, mengenakan rompi yang dipasangi bom saat melakukan serangan di depan markas pasukan militer Filipina tersebut.
Kendati demikian, kepolisian setempat belum menyimpulkan siapa pelaku di balik serangan tersebut.
Berbeda dengan Lorenzana yang lebih terbuka terhadap segala kemungkinan, Kepala Kepolisian Filipina Jenderal Oscar Albayaldemenduga kuat jika serangan itu dilakukan oleh warga setempat.
"Apa yang kami dan (militer) ketahui bahwa mereka (pelaku) adalah warga Filipina. Mereka bukan warga asing," kata Oscar Albayalde kepada wartawan, Senin (1/7/2019).
Jika memang dugaan sementara Kepala Polisi Filipina tersebut terkonfirmasi, dapat dipastikan ini akan menjadi serangan bom bunuh diri pertama yang dilakukan kelompok militan lokal di negara tersebut.
Sumber: CNNIndonesia.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…