RIAUBOOK.COM - Tidak menentunya harga komoditi perkebunan yang cenderung terpuruk pada level yang mengkhawatirkan, berdampak bagi roda perekonomian Provinsi Riau.
Karena itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkeinginan untuk mewujudkan industri hilir di sektor perkebuna, dengan harapan dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani.
"Kalau kita ingin ekonomi kita bangkit, industri hilir ini misalnya sawit, karet, sagu dan lain sebagainya memang sebaiknya ada di Riau," kata Gubri dalam Musrenbang RPJMD Provinsi Riau 2019-2014, (1/7/2019) di Pekanbaru.
Salah satu strategi untuk mewujudkan itu, kata Syamsuar, adalah melalui pemberdayaan petani yang difasilitasi oleh pemerintah. "Sehingga petani memiliki saham pada perusahaan industri yang kita siapkan, kalau seperti itu akan ada ketergantungan, dan petani tidak akan dirugikan dengan fluktuasi harga," ujarnya.
Syamsuar menuturkan, di sektor kelapa sawit, untuk mewujudkan ini sebelumnya ia telah sempat berdiskusi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
"Saya sampaikan kepada kawan-kawan APKASINDO, waktu itu dikomandani oleh Pak Gulat, sekarang begini saja, biar saja petani kita punya pabrik kelapa sawit, petani kita punya industri hilir kelapa sawit," tutur Gubri.
"Kalau sudah itu kita gerakkan dan bia kita laksanaakan, kita bisa dapatkan fasilatas kredit dari bank-bank yang ada di sini. Menurut saya ini bukan hal yang mustahil. Apalagi, yang dibawah naungan APKSINDO ini ada 1 juta hektar leih kebun kelapa sawit," tambahnya.
Dengan adanya potensi demikian, ungkap Gubri, peluang untuk mewuujdkan hilirisasi akan sangat terbuka, apalagi saat ini tekanan internasional terhadap harga komoditas sawit bukan hanya dirasakan Indonesia, tapi juga oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
"Kemarin pada waktu pertemuan di Bangkok, Pak Mahatir juga bicara itu, karena Malaysia juga peghasil sawit. Beliau juga bercerita soal harga sawit yang turun, sola harga karet turun, perdana Menteri Thailand juga menyampaikan hal yang sama, mengalami apa yang kita rasakan," tuturnya.
"Kalau kita mau dan punya semangat, saya rasa ini bukan hal mustahil untuk kita laksanakan, kalau ini sudah kita laksanakan, mungkin kita akan menjadi contoh untuk Indonesia," demikian Gubri. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…