RIAUBOOK.COM - Sebanyak 18 orang Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meninjau langsung pelaksanaan penyelenggaraan Ibadah Haji Perdana di Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau, Senin (8/7/2019).
Sesampainya di EHA Riau, Jalan Mekar Sari, Kota Pekanbaru, para senator tersebut lebih dulu menggelar rapat bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setempat, membahas beberapa hal teknis, termasuk evaluasi terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Setelah itu, tinjauan dilanjutkan dengan mengecek fasilitas dan kondisi Jemaah Calon Haji (JCH).
"Dari hasil pertemuan kita tadi, yang pasti pertama tentu kita harus mengapresiasi peningkatan status bandara (Sultan Syarif Kasim II) menjadi bandara antara, kita berharap dalam waktu dekat itu bisa menjadi bandara penuh," kata Dedi Iskandar, Ketua Komite III Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia kepada RiauBook.com.
"Saya kira itu tidak hanya menjadi harapan masyarakat Riau tapi juga harapan seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat muslim" tambahnya.
Dikatakan Dedi, DPD RI juga mendorong agar percepatan realisasi Embarkasi Haji Penuh di Riau dapat direalisasikan dalam kurun waktu satu atau dua tahun mendatang.
"Kita akan perjuangkan bersama, saya kira ketentuan untuk menjadi bandara penuh itu kan ada. Jadi variabel-variabel itu lah yang harus disiapkan oleh seluruh stakeholder, Kementerian Agama di Provinsi Riau, Pemda, semua saya kira harus berkolaborasi untuk membangun integritas sama-sama, supaya seluruh variabel bisa terpenuhi," harapnya.
Apalagi, Dedi menilai, Provinsi Riau hanya tinggal merampungkan beberapa persyaratan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
"Misalnya runway bandara, kalau dari panjangnya, 2600 meter menurut saya sudah terpenuhi, tinggal dari sisi ketebalan saja. Kalau asrama haji, saya kira ini lahannya kan sudah ada, tinggal dibangun, atau yang sudah ada ini tinggal ditingkatkan," ungkapnya.
Diungkapkan Dedi, yang terpenting, pelayanan untuk jemaah haji bisa dilakukan dengan baik.
"Jadi mereka yang mau berangkat haji itu harus difasilitasi supaya mereka fokus ibadahnya, sehingga target mereka bukan hanya mendapat fasilitas pelayan yang baik, tapi ibadahnya juga bisa maksimal," demikian Dedi. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…