RIAUBOOK.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengaku kesulitan mencari sosok pengganti Sutopo Purwo Nugroho untuk mengurusi Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Instansi yang ia pimpin.
Hal itu, ungkap Doni, lantaran Alm. Sutopo memiliki dedikasi yang luar biasa tinggi saat menjalankan tugas.
Ditambah lagi, kata dia, Sutopo mampu bekerja diluar kemampuan kebanyakan orang.
"Untuk mengganti Pak Topo dalam waktu singkat sangat sulit, karena Pak Topo ini orang yang bekerja diluar kemampuan orang-orang biasa, dia itu lengkap, dia memiliki pengetahuan, kemampuan akademis, dia punya kemampuan bekerja melampaui orang lain," kata Doni kepada RiauBook.com saat ditemui di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (10/7/2019).
Doni menuturkan, jika kebanyakan orang hanya mampu bekerja pada jam-jam tertentu, Sutopo mampu bekerja 24 jam.
"Ketika ada bencana, energinya semakin kuat, semakin bertambah. Kalau orang lain tidurnya butuh waktu 6 jam, dia bisa gak tidur sampai sehari dua hari hanya untuk memberi informasi kepada publik," ungkapnya.
Sutopo, ungkap Doni lagi, rela mengabdikan dirinya untuk masyarakat di atas kepentingan pribadi, "orang selalu berpikir, inikan waktu saya untuk keluarga, waktu saya untuk istirahat, sementara Pak Topo tidak," ujarnya.
"Dan dia punya kemampuan merangkai segala macam informasi lapangan, dia kumpulan jadi satu, dia buat laporan singkat dalam bentuk artikel, ditambah lagi analisa. Dan analisa ini tidak semua orang bisa," tambahnya.
Meski demikian, Doni berharap akan ada orang-orang yang memiliki integritas dan mengabdi untuk kemanusiaan seperti Alm. Sutopo.
"Untuk saat ini, jujur saya katakan cukup sulit mencari pengganti beliau, tapi nanti waktu yang akan menjawab. Pasti ada Sutopo-Sutopo lain yang akan lahir, baik dari dalam (internal BNPB) maupun dari luar," kata dia.
Diketahui, sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia akibat kanker paru-paru yang diidapnya sejak 2017 lalu.
Sutopo menghembuskan napas terakhirnya di Guangzhou, China, pada Minggu (7/7/2019) dan dimakamkan sehari setelahnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali, Jawa Tengah. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…