RIAUBOOK.COM - Selama kurang lebih 25 tahun, Musyafak Asikin mengabdikan diri menjadi penerus 'nenek moyang' sebagai nekhoda yang kerap menyeberangi lautan.

Selama itu, pria menarik yang akrab disapa Muspak mengenal begitu baik masyarakat wilayah Riau Pesisir, khususnya Kabupaten Bengkalis.

Mulai dari kondisi sosial, ekonomi, hingga infrastruktur kawasan itu, diketahui secara baik, bahkan setiap detail persoalan Bengkalis terekam dalam memori kepalanya selama bertahun-tahun.

Kedekatannya dengan masyarakat Bengkalis, membuat nama Musfak dilambungkan sebagai calon bupati masa depan bagi daerah pesisir itu.

"Tidak tahu mengapa, nama saya sampai disebut-sebut sebagai calon Bupati Bengkalis potensial," kata Musfak menjawab tingginya animo masyarakat Bengkalis yang menginginkannya memimpin di kabupaten itu.

Memang, demikian Musfak, Bengkalis merupakan rumah baginya, hal itu karena selama lebih 25 tahun dia menggeluti usaha jasa penyeberangan antarpulau di wilayah itu.

Seperti rumah tempatnya tinggal, Musfak mengetahui persis berbagai persoalan yang terjadi di Bengkalis.

"Yang rusak tentu harus diperbaiki, jika tidak bisa maka diganti," begitulah filosofi yang dia utarakan melihat kondisi Bengkalis saat ini.

Selama perjalanan pemerintahan di kawasan pesisir itu, Musfak mengakui baru Syamsurizal yang mampu membawa perubahan positif yang signifikan bagi pembangunan di Bengkalis.

"Banyak bembangunan ketika Bengkalis dipimpin Syamsurizal, setelah itu semuanya tidak berjalan dengan baik," kata Musfak, Jumat (2/8/2019).

Menyoal bembangunan bidang infrastruktur, menurut Musfak sejauh ini pembangunan jalan-jalan di Bengkalis masih belum maksimal, terutama di Kecamatan Pinggir dan Mandau.

"Masih banyak jalan yang rusak tidak segera diperbaiki," kata dia.

Padahal, menurut dia, infrastruktur jalan sangat penting untuk tumbuh kembang perekonomian masyarakat di daerah.

Begitu juga pendidikan dan kesehatan, demikian Musfak, sejauh ini masih belum terperhatikan dengan baik.

Padahal, lanjut dia, pendidikan dan kesehatan erat kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas SDM.

Sementara itu, kata Musfak, dari sisi sosial, masyatakat Bengkalis adalah orang-orang yang ramah, memiliki daya juang yang tinggi hingga potensial untuk turut membangun negeri.

"Saya tidak muluk-muluk, tidak harus jadi bupati agar bisa membangun Bengkalis. Namun harapannya, Bengkalis ke depan agar bisa lebih baik dari saat ini," demikian Musfak.

Pemimpin itu layaknya nakhoda, berlayar membawa kapal ke arah tujuan yang lebih baik, demi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat. (rb/fzr)